Preview only show first 10 pages with watermark. For full document please download

Analisis Pendapatan Dan Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Penangkaran Benih Padi Di Kabupaten Pesawaran.

ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENANGKARAN BENIH PADI DI KABUPATEN PESAWARAN (Skripsi) Oleh Yolanda Tara Mita FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR

   EMBED

  • Rating

  • Date

    May 2018
  • Size

    967.1KB
  • Views

    9,052
  • Categories


Share

Transcript

ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENANGKARAN BENIH PADI DI KABUPATEN PESAWARAN (Skripsi) Oleh Yolanda Tara Mita FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 ABSTRACT ANALYSIS OF INCOME AND FACTORS THAT AFFECT TO THE DECISION MAKING OF RICE BREEDING IN PESAWARAN REGENCY By YOLANDA TARA MITA The study aims to determine the income, difference between consumption and rice breeding, and to know the factors that affect farmers to apply rice breeding. The method that used of this study is survey method with 36 farmers of rice consumption farming. Also, 19 breeding farmers of Tunas Baru and Mekarti Jaya 2 farmer s groups are selected as respondents. Note that the kind of data used are the primary and secondary data. The study result shows that : (1) cost, income, and Revenue Cost (R/C) ratio of rice consumption farming are Rp11,280,754.67, Rp14,602,487.00, and 2.29, respectively, whereas for rice breeding are Rp 10,373,681.80, Rp 24,822,949.77, and 3.39, respectively. (2) based on the independent sample of t-test, there is the difference of farmer income which is equal to Rp10,220, (3) the external factors that encourage farmers to apply rice breeding innovation are the price and higher income factors, meanwhile, the internal factors are the products, number of family dependents, production, and the wide of land farming factors, with 90 percent of validity. Keywords: income, rice breeding ABSTRAK ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENANGKARAN BENIH PADI DI KABUPATEN PESAWARAN Oleh YOLANDA TARA MITA Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besar pendapatan dan perbedaan pendapatan antara usahatani padi konsumsi dan usahatani penangkaran benih padi, serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi petani padi melakukan penangkaran benih. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan jumlah responden petani padi konsumsi sebanyak 36 orang, dan petani penangkar benih padi sebanyak 19 orang pada kelompok tani Tunas Baru dan Mekarti Jaya 2. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Hasil penelitian menunjukkan: ( 1) biaya, pendapatan, dan R/C ratio pada usahatani padi konsumsi adalah Rp ,67, Rp ,00, dan 2,29; sedangkan pada usahatani penangkaran benih padi adalah Rp ,80, Rp ,77, dan 3,39. (2) berdasarkan analisis uji beda, terdapat perbedaan pendapatan usahatani dengan selisih pendapatan adalah sebesar Rp ,77. ( 3) faktor eksternal yang paling mendorong petani untuk melakukan penangkaran benih padi adalah faktor harga dan pendapatan yang lebih tinggi, sedangkan faktor internal petani yang mempengaruhi pengambilan keputusan penangkaran benih padi adalah produksi, jumlah tanggungan keluarga, luas lahan dan produksi, dengan tingkat kepercayaan 90 persen. Kata kunci: penangkaran benih padi, pendapatan 0 ANALISIS PENDAPATAN DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENANGKARAN BENIH PADI DI KABUPATEN PESAWARAN Oleh YOLANDA TARA MITA Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA PERTANIAN Pada Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Lampung FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2017 RIWAYAT HIDUP Segala puji hanya milik Allah Subhanahu wa Ta ala, penulis dilahirkan di Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung pada tanggal 5 Mei Penulis merupakan anak kedua dari pasangan Bapak Yun Yono dan Ibu Mastuti Laida. Penulis menyelesaikan pendidikan tingkat Taman Kanak-kanak (TK) di TK Aisiyah Bustanul Athfal Tambahsari pada tahun 2001, kemudian melanjutkan pendidikan ke tingkat Sekolah Dasar (SD) di SD Negeri 3 Tambahrejo dan selesai pada tahun Pada tahun yang sama penulis melanjutkan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMP Negeri 1 Gadingrejo dan selesai pada tahun 2010, dan kemudian melanjutkan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA Negeri 1 Gadingrejo dan selesai pada tahun Penulis terdaftar sebagai mahasiswa di Universitas Lampung, Fakultas Pertanian, Jurusan Agribisnis pada tahun 2012 melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tertulis. Pada tahun 2015, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Sangga Buana, Kecamatan Way Seputih, Kabupaten Lampung Tengah selama 40 hari pada bulan Januari hingga Februari tahun Selanjutnya, pada bulan Juli 2015 penulis melaksanakan Praktik Umum (PU) di PT Perkebunan Nusantara VII Unit Way Berulu Pesawaran selama 30 hari kerja efektif. Selama masa perkuliahan penulis aktif dalam organisasi kemahasiswaan yaitu menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Pertanian (Himaseperta) Universitas Lampung pada Bidang IV yaitu Bidang Kewirausahaan pada periode tahun 2012 hingga tahun 2016. SANWACANA Bismillahirrohmanirrohim Alhamdullilahirobbil alamin, segala puji dan syukur hanya kepada Allah Subhanahu wa Ta ala, berkat rahmat dan hidayah-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Nabi Besar Muhammad Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam, yang telah memberikan teladan dan mengubah zaman kegelapan menjadi zaman yang terang benderang. Dalam penyelesaian skripsi berjudul Analisis Pendapatan dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Penangkaran Benih Padi di Kabupaten Pesawaran ini, banyak pihak yang telah memberikan sumbangsih, bantuan, nasehat, serta saran-saran yang membangun. Oleh karena itu pada kesempatan ini dengan segala ketulusan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Bapak Dr. Ir. Dwi Haryono, M.S., selaku Dosen Pembimbing Utama, yang telah bersedia meluangkan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis serta memberikan masukan, arahan, dan nasihat kepada penulis. 2. Ibu Lina Marlina, S.P., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Anggota yang telah memberikan semangat, bimbingan, masukan, arahan, dan nasihat hingga skripsi ini dapat terselesaikan. 3. Ibu Dr. Ir. Fembriarti Erry Prasmatiwi, M.P., selaku Dosen Penguji Skripsi dan selaku Ketua Jurusan Agribisnis Universitas Lampung, atas masukan, arahan, dan nasihat yang telah diberikan untuk penyempurnaan skripsi ini. 4. Bapak Rio Teddy Prayitno, S.P., M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik atas bimbingan, nasehat dan motivasi yang telah diberikan. 5. Bapak Prof. Dr. Ir. Irwan Sukri Banuwa, M.Si., selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas Lampung. 6. Teristimewa keluargaku, Ayahanda Yun Yono, S.Pkp. dan Ibunda Mastuti Laida, kakak-kakakku dan adikku tersayang, Yuda Prabu Cogati, S.Kom., Ratna Marita Eka Cahyaningsih, S.E.I., Yudhas Agali Arya Cogati, serta Restu Dwi Aprian, S.Pd., yang selalu memberikan kasih sayang, doa, perhatian, semangat, dan motivasi yang luar biasa. 7. Seluruh Dosen Jurusan Agribisnis atas semua ilmu yang telah diberikan selama penulis menjadi mahasiswi di Universitas Lampung. 8. Karyawan-karyawati Jurusan Agribisnis, Mba Ayi, Mba Iin, Mba Fitri, Mba Tunjung, Mas Bukhori, Mas Boim, dan Mas Sukardi atas semua bantuan dan kerjasama yang telah diberikan. 9. Bapak Sukimin selaku ketua Kelompok Tani Tunas Baru, dan Bapak Suranto selaku ketua Kelompok Tani Mekarti Jaya 2, serta pihak-pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu terima kasih atas bantuan, arahan dan informasi yang diberikan. 10. Ukhti fillah: Ulpah, Mulia, Fitri, Desi, Devi, Meiska, Nadia, Gesa, Yohilda, Susi, Erni, Linda, dan Ririn P atas dukungan dan bantuan kepada penulis. 11. Sahabat-sahabatku Agribisnis 2012: Rofiiqoh, Yani, Eka, Rahma, Indah, Maria, Mita, Rizka, Parastry, Karina, Lita, Tri Widya, Dewi, Arina, Indah, Desi,Macipa, Etta, Adelia, Arina, Audina, Mba Febi, Ayu Okri, Ayu Yuni, Yurlia, Indah, Rista, Aldila, Hardini, Delia, Ega, Cerli, Octa, Kak Agnes, Agustya, Syafri, Tri, Rio, Bayu, Dolly, Catur, Riki, Ramon, M Agung, Muher, Ade Agung, Fajar, Fauzi, Cipta, Bernadus, Erwin, Sofian, Iqbal, Irpan, Julaily, Fernaldi, Sandi, Mamong dan teman-teman lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terimakasih atas pengalaman dan kebersamaannya. 12. Handayani Squad, Umi, Ami, Ayu, Delta, Mba Yesi, Mba Al, dan Mba Gadis, atas keceriaan, bantuan dan dukungannya. 13. Teman-teman KKN Desa Sangga Buana, atas keceriaan, kekeluargaan, kehangatan, dan kerja samanya selama 40 hari. 14. Almamater tercinta dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak terlepas dari kesalahan dan jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis meminta maaf atas segala kekurangan yang ada. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua dan semoga Allah Subhanahu wa Ta ala memberikan balasan terbaik atas segala bantuan yang telah diberikan. Aamiin ya Rabbalalaamiin. Bandar Lampung, September 2017 Penulis, Yolanda Tara Mita DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL... i DAFTAR GAMBAR... v I. PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 6 C. Tujuan... 7 D. Kegunaan Penelitian... 7 II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS... 8 A. Tinjauan Pustaka Tinjauan Agronomi Padi Penangkaran Benih Padi Teori Produksi Konsep Pendapatan Usahatani Pengertian Adopsi Adopsi Inovasi Proses Pengambilan Keputusan Inovasi Analisis Logit B. Kajian Penelitian Terdahulu C. Kerangka Pemikiran D. Hipotesis III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Definisi Operasional B. Lokasi, Metode, Responden dan Waktu Penelitian C. Jenis dan Sumber Data D. Metode Analisis Data... 44 1. Analisis Pendapatan Usahatani Penangkaran Benih Padi dengan Usahatani Padi Konsumsi Analisis Uji Beda Pendapatan Usahatani Penangkaran Benih Padi Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi Pengambilan Keputusan Usahatani Penangkaran Benih Padi IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN A. Kondisi Historis Kabupaten Pesawaran B. Gambaran Umum Lokasi Penelitian C. Letak Geografis Daerah Penelitian D. Potensi Demografi Daerah Penelitian E. Potensi Ekonomi F. Budidaya Penangkaran Benih Padi di Kelompok Tani Tunas Baru dan Mekarti Jaya G. ProsesPengolahan Benih V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Umur Pendidikan Luas Lahan Pengalaman Usahatani Jumlah tanggungan rumah tangga petani B. Penggunaan Input C. Analisis Perbandingan Biaya Usahatani D. Output Usahatani E. Analisis Pendapatan Usahatani F. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Usahatani a. Overall Test b. Mc Fadden R-squared c. Parsial Test VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1 Kebutuhan benih padi berdasarkan luas panen di Provinsi Lampung tahun Produksi benih padi di Provinsi Lampung Tahun Jumlah produsen benih padi besertifikat di Provinsi Lampung tahun Penelitian terdahulu Lokasi penangkaran benih padi di Kabupaten Pesawaran Luas panen, produksi dan produktivitas padi sawah di Desa Bagelen dan Kutoarjo tahun Jumlah penduduk Desa Bagelen dan Kutoarjo menurut jenis kelamin dan sex ratio tahun Perbedaan usahatani penangkaran benih padi dengan usahatani padi konsumsi Sebaran responden berdasarkan umur Sebaran pendidikan terakhir responden petani padi konsumsi dan penangkar benih Sebaran luas lahan petani padi konsumsi dan penangkar benih Sebaran Pengalaman usahatani responden Sebaran jumlah tanggungan petani Luas lahan pada usahatani penangkaran benih padi dan usahatani padi konsumsi... 68 15 Rata-rata biaya sewa lahan pada usahatani penangkaran benih dan padi kosumsi Jumlah dan biaya penggunaan beih pada usahatani penagkaran benih padi dan usahatani padi konsumsi Perbedaan jumlah penggunaan dan biaya benih pada usahatani penangkaran benih dan padi konsumsi Rata-rata penggunaan dan biaya pupuk pada usahatani penangkaran benih Perbedaan jumlah penggunaan dan biaya pupuk pada usahatani padi konsumsi Perbedaan rata-rata biaya pupuk pada usahatani penangkaran benih dan padi konsumsi Jenis pestisida pada usahatani padi konsumsi dan penangkaran benih padi Perbedaan rata-rata biaya pestisida usahatani penangkaran benih padi dan usahatani padi konsumsi Perbandingan kebutuhan tenaga kerja pada usahatani penangkaran benih padi dan usahatani padi konsumsi (HOK/Ha) Rincian biaya usahatani penangkatan benih dan usahatani padi konsumsi Perbandingan produktivitas penangkaran benih padi dan padi konsumsi pada kelompok tani Tunas Baru dan Mekarti Jaya Rata-rata penerimaan, biaya, dan keuntungan usahatani penangkaran benih padi pada periode Mei - September Rata-rata penerimaan, biaya, dan keuntungan usahatani padi konsumsi pada periode Mei - September Hasil uji beda rata-rata keuntungan usaha penangkaran benih padi dengan usaha padi konsumsi di Kabupaten Pesawaran Faktor-faktor yang mendasari petani melakukan penangkaran benih padi pada Kelompok Tani Tunas Baru dan Mekarti Jaya Hasil analisis logit faktor-faktor internal yang mempengaruhi petani dalam penerapan inovasi penangkaran usahatani padi Identitas responden penangkar benih padi ii 32 Penyusutan peralatan pada usahatani penangkaran benih padi Penggunaan sarana produksi pada usahatani penangkaran benih padi Biaya penggunaan pestisida pada usahatani penangkaran benih padi Biaya tenaga kerja dalam dan luar keluarga pada usahatani penangkaran benih padi Curahan tenaga kerja pada usahatani penangkaran benih padi Biaya sewa lahan pada usahatani penangkaran benih padi Penerimaan dan pendapatan usahatani penangkaran benih padi R/C ratio usahatani penangkaran benih padi Identitas responden petani padi konsumsi Penyusutan peralatan pada usahatani padi konsumsi Penggunaan sarana produksi pada usahatani padi konsumsi Biaya penggunaan pestisida pada usahatani padi konsumsi Biaya tenaga kerja dalam dan luar keluarga pada usahatani padi konsumsi Curahan tenaga kerja pada usahatani padi konsumsi Biaya sewa lahan pada usahatani padi konsumsi Penerimaan dan pendapatan usahatani padi konsumsi R/C ratio usahatani padi konsumsi Independent sample t-test pendapatan atas biaya total usahatani penangkaran benih padi dan padi konsumsi (per hektar) Hasil analisis logit faktor karakteristik petani yang mempengaruhi pengambilan keputusan melakukan usahatani penangkaran benih Independent sample t-test perbedaan luas lahan usahatani penangkaran benih padi dan padi konsumsi Independent sample t-test perbedaan penggunaan input benih pada usahatani penangkaran benih padi dan padi konsumsi iii 53 Independent sample t-test perbedaan biaya benih pada usahatani penangkaran benih padi dan padi konsumsi Independent sample t-test perbedaan biaya pupuk pada usahatani penangkaran benih padi dan padi konsumsi per hektar Independent sample t-test perbedaan biaya pestisida pada usahatani penangkaran benih padi dan padi konsumsi per hektar iv DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Kurva Produksi Kerangka pemikiran usahatani penangkaran benih padi dan padi konsumsi di Kabupaten Pesawaran Proses pengolahan benih padi sawah bersertifikat di Kelompok Tani Tunas Baru dan Mekarti Jaya Rantai pemasaran benih padi sawah bersertifikat Tunas Baru dan Mekarti Jaya 2 ... 61 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Benih merupakan salah satu input produksi yang mempunyai kontribusi yang cukup signifikan terhadap hasil produksi. Penelitian Sodikin (2015), menunjukkan bahwa produksi dengan benih padi bersertifikat lebih tinggi dibanding produksi dengan benih tidak bersertifikat. Sang Hyang Seri (2016), saat ini Pemerintah Indonesia hanya mampu menyediakan 62 persen benih bermutu dari total kebutuhan benih padi di Indonesia. Kondisi ini menyebabkan petani Indonesia masih menggunakan benih hasil pertanaman sendiri dengan mutu benih yang tidak diketahui. Penggunaan benih unggul bermutu dapat menaikkan daya hasil 15 persen dibandingkan dengan penggunaan benih yang tidak bermutu. Kelebihan lainnya adalah pemakaian jumlah benih per satuan luas areal tanaman lebih hemat yakni kg per hektar menjadi kg per hektar, pertumbuhan tanaman dan tingkat kemasakan lebih merata serta seragam sehingga panen dapat dilakukan serentak. Mutu benih itu meliputi mutu genetik, mutu fisik dan mutu fisiologi. Jaminan terhadap benih bermutu adalah sertifikat. Sertifikat pada benih bermutu menunjukkan jaminan mutu benih di dalamnya, 2 baik mutu genetik, mutu fisiologis maupun mutu fisik sesuai aturan minimal/maksimal setiap kelas benihnya (Departemen Pertanian, 1998). Badan Pusat Statistik (BPS) (2015), mencatat ada 10 provinsi penghasil beras tertinggi di Indonesia. Sepuluh Provinsi tersebut adalah Jawa Timur (13 juta ton), Jawa Barat (11,1 juta ton), Jawa Tengah (11 juta ton), Sulawesi Selatan (5,5 juta ton), Sumatera Utara (3,8 juta ton), Lampung (3,6 juta ton), Sumatera Selatan (3,3 juta ton), Sumatera Barat (2,6 juta ton), NTB (2,3 juta ton) dan Kalimantan Selatan (2,1 juta ton). Provinsi Lampung adalah penghasil padi terbesar keenam di Indonesia. Luas lahan padi di Provinsi Lampung mengalami peningkatan yang signifikan dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Peningkatan luas lahan sawah berpengaruh terhadap kebutuhan benih padi di Provinsi Lampung. Berdasarkan informasi dari Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih Tanaman Pangan dan Hortikultura (BPSBTPH) Provinsi Lampung, kebutuhan benih padi per hektar di Provinsi Lampung berkisar antara kg/ha, sehingga jumlah kebutuhan benih padi berdasarkan luas panen di Provinsi Lampung tahun dapat diketahui dan disajikan pada Tabel 1. Tabel 1. Kebutuhan benih padi berdasarkan luas panen di Provinsi Lampung tahun Tahun Luas Panen (ha) Penggunaan Benih (kg/ha) Kebutuhan Benih (kg) Jumlah Sumber: BPS Provinsi Lampung, 2015 3 Pada Tabel 1 dapat dilihat, kebutuhan benih padi unggul bersertifikat di Provinsi Lampung setiap tahun meningkat. Pada tahun 2010, kebutuhan benih padi di Provinsi Lampung pada satu kali musim tanam sebanyak kg dan terus meningkat hingga tahun 2015 kebutuhan benih padi di Provinsi Lampung sebanyak kg per musim tanam. Meningkatnya kebutuhan benih unggul bersertifikat disebabkan karena meningkatnya luas panen padi di Provinsi Lampung. Berdasarkan kelas benih, produksi benih padi tersebut dapat dikelompokkan menjadi 3 kelas, dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Produksi benih padi di Provinsi Lampung Tahun Produksi Benih (Ton) BR BP BD Tahun (Benih (Benih (Benih Hibrida Sebar) Pokok) Dasar) , , , , ,00 892,99 642,22 623, , ,60 37,30 54,48 46,68 23,02 112,80 158,98 561,62 319,25 47,90 Jumlah Produksi (Ton) , , , , ,40 Total ,76 Sumber : BPSBTPH Provinsi Lampung, 2016 Tabel 2 menunjukkan bahwa penyediaan benih padi di Provinsi Lampung belum mencukupi. Dapat dilihat pada Tabel 1 kebutuhan benih padi di Provinsi Lampung sejak tahun 2010 hingga tahun 2015 sebanyak ,00 kg, sedangkan produksi benih padi di Provinsi Lampung selama 5 (lima) tahun tersebut hanya ,76 kg. Hal ini berarti untuk pemenuhan kebutuhan benih di Provinsi Lampung selain dari produksi daerah juga dari produksi benih luar Provinsi. Padahal seluruh kabupaten di Provinsi Lampung melakukan produksi padi dan membutuhkan benih unggul sebagai 4 inputnya. Seluruh kabupaten di Provinsi Lampung menghasilkan padi untuk memenuhi kebutuhan pangan atau sebagai produk komersil, oleh sebab itu Provinsi Lampung memiliki potensi untuk mengembangkan usaha penangkaran benih padi yang tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan produksi benih padi. Berdasarkan data Kementerian Pertanian (2015), Provinsi Lampung merupakan salah satu sentra benih di Indonesia. Provinsi yang paling tinggi dalam memproduksi benih padi adalah Jawa Barat yang berkontribusi 25,89% terhadap produksi benih nasional, disusul oleh Jawa Tengah (15,91%) dan Jawa Timur (10,57%). Sementara provinsi sentra di luar Jawa adalah Sulawesi Selatan (7,74%), Sumatera Utara (6,11%) dan Lampung (6,01%). Provinsi lainnya berkontribusi dibawah 5%. Menurut data BPSBTPH, terdapat petani penangkar benih padi unggul yang telah mendapat sertifikasi dari BPSBTPH. Jumlah produsen benih padi bersertifikat di Provinsi Lampung tahun 2015 disajikan pada Tabel 3. Pada Tabel 3, terlihar bahwa Kabupaten Pesawaran merupakan urutan ketiga daerah penghasil benih padi. Ada 76