Preview only show first 10 pages with watermark. For full document please download

Bab Iv Pengumpulan, Pengolahan Dan Analisis Data. Pt. Xyz Merupakan Pelopor Industri Sepeda Motor Di Indonesia. Didirikan

BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah salah satu perusahan terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang otomotif alat transportasi roda dua yaitu sepeda

   EMBED


Share

Transcript

BAB IV PENGUMPULAN, PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Sejarah Perusahaan PT. XYZ adalah salah satu perusahan terbesar di Indonesia yang bergerak dalam bidang otomotif alat transportasi roda dua yaitu sepeda motor. PT. XYZ merupakan pelopor industri sepeda motor di Indonesia. Didirikan pada 11 Juni 1971 dengan nama awal PT Federal Motor, yang sahamnya secara mayoritas dimiliki oleh PT Astra International. Saat itu, PT Federal Motor hanya merakit, sedangkan komponennya diimpor dari Jepang dalam bentuk CKD (completely knock down). Tipe sepeda motor yang pertama kali di produksi Honda adalah tipe bisnis, S 90 Z bermesin 4 tak dengan kapasitas 90 cc. Jumlah produksi pada tahun pertama selama satu tahun hanya 1500 unit, namun melonjak menjadi sekitar 30 ribu pada tahun berikutnya dan terus berkembang hingga saat ini. Sepeda motor terus berkembang dan menjadi salah satu moda transportasi andalan di Indonesia. Kebijakan pemerintah dalam hal lokalisasi komponen otomotif mendorong PT Federal Motor memproduksi berbagai komponen sepeda motor Honda tahun 2001 di dalam negeri melalui beberapa anak perusahaan, diantaranya PT Honda Federal (1974) yang memproduksi komponen-komponen 45 dasar sepeda motor Honda seperti rangka, roda, knalpot dan sebagainya, PT Showa Manufacturing Indonesia (1979) yang khusus memproduksi peredam kejut, PT Honda Astra Engine Manufacturing (1984) yang memproduksi mesin sepeda motor serta PT Federal Izumi Mfg.(1990) yang khusus memproduksi piston. Seiring dengan perkembangan kondisi ekonomi serta tumbuhnya pasar sepeda motor terjadi perubahan komposisi kepemilikan saham di pabrikan sepeda motor Honda ini. Pada tahun 2000 PT Federal Motor dan beberapa anak perusahaan di merger menjadi satu dengan nama PT XYZ, yang komposisi kepemilikan sahamnya menjadi 50% milik PT Astra International Tbk dan 50% milik Honda Motor Co. Japan. Saat ini PT XYZ memiliki 3 fasilitas pabrik perakitan, pabrik pertama berlokasi Sunter, Jakarta Utara yang juga berfungsi sebagai kantor pusat. Pabrik ke dua berlokasi di Pegangsaan Dua, Kelapa Gading. Pabrik ke 3 yang sekaligus pabrik paling mutakhir berlokasi di kawasan MM 2100 Cikarang Barat, Bekasi. Pabrik ke 3 ini merupakan fasilitas pabrik perakitan terbaru yang mulai beroperasi sejak tahun 2005, serta pabrik ke 3A yang satu lokasi dengan pabrik ke 3 yang mulai beroperasi pertengahan tahun Dengan keseluruhan fasilitas ini PT XYZ saat ini memiliki kapasitas produksi 4 juta unit sepeda motor per-tahunnya, untuk permintaan pasar sepeda motor di Indonesia yang terus meningkat. 46 Salah satu puncak prestasi yang berhasil diraih PT XYZ adalah pencapaian produksi ke 30 juta pada tahun Prestasi ini merupakan prestasi pertama yang berhasil diraih oleh industri sepeda motor di Indonesia bahkan untuk tingkat ASEAN. Secara dunia pencapaian produksi sepeda motor Honda 30 juta unit adalah yang ke tiga, setelah pabrik sepeda motor Honda di Cina dan India. Guna menunjang kebutuhan serta kepuasan pelanggan sepeda motor Honda, saat PT XYZ di dukung oleh kurang lebih showroom dealer penjualan yang diberi kode H1, layanan service atau bengkel AHASS (Astra Honda Authorized Service Station) dengan kode H2, serta gerai suku cadang atau H3, yang siap melayani jutaan penggunaan sepeda motor Honda di seluruh Indonesia. Industri sepeda motor saat ini merupakan suatu industri yang besar di Indonesia. Karyawan PT XYZ saja saat ini berjumlah sekitar orang, ditambah 130 vendor dan supplier serta ribuan jaringan lainnya, yang kesemuanya ini memberikan dampak ekonomi berantai yang luar biasa. Keseluruhan rantai ekonomi tersebut diperkirakan dapat memberika kesempatan kerja kepada sekitar 500 ribu orang. PT XYZ akan terus berkarya menghasilkan sarana transportasi roda 2 yang menyenangkan, aman dan ekonomis sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat Indonesia. Visi Dan Misi Perusahaan PT XYZ merupakan perusahaan yang menjalankan fungsi produksi, penjualan dan pelayanan purna jual yang lengkap untuk kepuasan pelanggan dan memiliki: 1. Visi yaitu, kami senantiasa berusaha untuk mencapai yang terbaik dalam industri sepeda motor di Indonesia, untuk memberi manfaat bagi masyarakat luas, dalam menyediakan alat transportasi yang berkualitas tinggi, sesuai kebutuhan konsumen, dengan harga yang terjangkau, serta didukung oleh fasilitas manufaktur terpadu, teknologi mutakhir, jaringan pemeliharaan, suku cadang dan manajemen kelas dunia. 2. Misi yaitu, kami bertekad untuk menyediakan sepeda motor berkualitas tinggi dan handal sebagai sarana transportasi bagi masyarakat yang sesuai kebutuhan konsumen, pada tingkat harga yang terjangkau Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT XYZ Status Perusahaan : Perseroan Terbatas Status Investasi : PMA (Penanaman Modal Asing) 48 Alamat : Kantor Pusat & Plant 1 (Sunter) Jl. Laksda Yos Sudarso - Sunter I Jakarta 14350, Indonesia Tel , (Hunting) Fax , Dies & Mould Division Jl. Pulo Ayang Raya, Blok FF No. 2 Kawasan Industri Pulogadung Jakarta Timur, Indonesia Tel Fax Plant 2 (Pegangsaan Dua) Jl. Raya Pegangsaan Dua KM 2,2 Kelapa Gading Jakarta 14250, Indonesia Tel Fax AHM Training Centre Jl. Agung Timur IX Blok O1 Kav , Sunter II Jakarta 14350, Indonesia Tel Fax 49 Plant 3 (Cikarang Barat) Jl. Raya Kalimantan Blok AA Kawasan Industri MM2100 Cikarang Barat, Jawa Barat Tel Fax AHM Parts Centre Jl. Tipar Inspeksi Cakung Drain Cakung Barat, Jakarta Tel Fax Jam Kerja: Kantor : WIB Pabrik : Shift I : WIB Shift II : WIB Shift III : WIB Produk Produk Perusahaan PT XYZ telah memproduksi beberapa jenis sepeda motor diantaranya ada tipe bebek, sport, dan matic. Ketiga tipe tersebut telah di produksi di 3 plant yang ada di PT XYZ. Adapun detail dari masing masing tipe sepeda motor adalah sebagai berikut : 50 Tipe Bebek 1. Honda Absolut Revo 2. Honda Supra X 125 R 3. Honda Supra X 125 R Fuel Injection 4. Honda Supra X 125 R Helm In 5. Honda Supra X 125 R Helm In Fuel Injection 6. Honda New Blade 7. Honda Revo AT Tipe Sport 1. Honda New Mega Pro 2. Honda Tiger 3. Honda City Sport 1 Tipe Matic 1. Honda Beat 2. Honda Scopy 3. Honda Spacy Helm In 4. Honda Spacy Helm In Fuel Injection 5. Honda Vario Series Hasil Observasi Lapangan (Genba) Dalam tahap observasi penulis melakukan penelitian di PT XYZ. Observasi dilakukan pada proses produksi sepeda motor yaitu proses assembly unit dan proses terkait baik sebelum dan sesudah proses assembly unit. Dari observasi tersebut telah banyak ditemukan beberapa masalah yang belum terselesaikan dengan baik sehingga sering kali mempengaruhi pencapaian target performa dari produksi. Adapun hasil dari observasi yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai berikut : 1. Masalah 10 besar data reject tipe KYL yang terjadi di proses assembly unit. 2. Voice of customer dalam hal ini adalah final inspection. 3. Keterkaitan antar proses satu dengan proses yang lain pada proses assembly unit. 52 Masalah 10 besar data reject tipe KYL yang terjadi di proses assembly unit Data reject tipe KYL yang didapat berdasarkan observasi lapangan adalah sebagai berikut : Tabel 4.1 Data 10 besar reject proses assembly unit NO JENIS REJECT JUMLAH 1 BRAKE PEDAL NGAYUN MAIN PIPE SIDE COVER R CACAT VISUAL MAIN PIPE SIDE COVER L CACAT VISUAL STEERING HANDLE SERET 99 5 HANDLE COVER FRONT CACAT VISUAL FRONT TOP COVER CACAT VISUAL 78 7 COVER BODY R CACAT VISUAL 71 8 REAR WHEEL OLENG HORIZONTAL AUTOMATIC STARTER NOISE VISOR CACAT VISUAL 56 TOTAL 2124 Sumber : data reject assembly unit 2011 53 JUMLAH BRAKE PEDAL NGAYUN MAIN PIPE SIDE COVER R CACAT VISUAL MAIN PIPE SIDE COVER L CACAT VISUAL REAR WHEEL OLENG HORIZONTAL HANDLE COVER FRONT CACAT VISUAL STEERING HANDLE SERET FRONT TOP COVER CACAT VISUAL COVER BODY R CACAT VISUAL JENIS REJECT AUTOMATIC STARTER NOISE VISOR CACAT VISUAL Gambar 4.1 Pareto data reject assembly unit Sumber : data reject assembly unit 2011 Berdasarkan data temuan masalah terbesar yang sedang terjadi pada proses assembly unit untuk tipe KYL adalah brake pedal ngayun. Yang dimaksud dengan brake pedal ngayun adalah ketika rem belakang difungsikan dengan cara menginjak pedal setengah pengereman maka akan dirasakan pedal naik turun. Hal ini yang tidak diharapkan oleh pengendara sepeda motor dan tidak di ijinkan berdasarkan motorcycle specification standard. 54 Voice of customer Keluhan yang didapatkan pada saat melakukan langkah observasi lapangan ditemukan pada saat pengecekan 100% sepeda motor oleh final inspection. Final inspection menurut diagram SIPOC merupakan customer dari proses assembly unit. Final inspection disini bertugas melakukan inspection unit motor setelah proses assembly unit sepeda motor selesai. Data 10 besar temuan reject juga berdasarkan temuan hasil dari final inspection. Keterkaitan antar proses satu dengan proses yang lain pada proses assembly unit sepeda motor Proses assembly unit sepeda motor adalah merakit beberapa komponen dari sepeda motor sehingga menjadi sebuah sepeda motor. Komponen utama dari sepeda motor ini terbagi menjadi tiga besar yaitu : frame, engine, dan system kelistrikan. 1. Komponen frame terdiri dari : Rangka sepeda motor Roda Sistem pengereman Cover sepeda motor 55 2. Komponen engine terdiri dari : Engine sebelah kanan Terdiri dari beberapa komponen sistem kelistrikan seperti ac generator untuk pengapian, penerangan, dll. Engine sebelah kiri Terdiri dari beberapa komponen sistem perpindahan daya yaitu clutch. Engine sebelah atas Terdiri dari beberapa komponen dari motor bakar seperti piston, cylinder, cylinder head dll. Engine sebelah tengah Terdiri dari sistem perpindahan daya seperti sistem transmisi. 3. Komponen kelistrikan terdiri dari : Sistem kelistrikan pada sepeda motor terbagi menjadi tiga sistem yaitu sistem pengapian, sistem penerangan, dan sistem pengisian. Proses dalam assembly unit sepeda motor dimulai dari merakit komponen sistem kelistrikan pada frame sepeda motor. Langkah selanjutnya adalah memasang engine dan cover sepeda motor. Berdasarkan hasil observasi lapangan ditemukan masalah brake pedal ngayun pada tipe KYL yang mempunyai tingkatan terbesar. Brake pedal ngayun umumnya terjadi pada sepeda motor type spoke pada rem belakang 56 sepeda motor. Adapun part part yang terkait dengan sistem pengereman roda belakang adalah sebagai berikut : 1. Roda belakang yang meliputi : Rim Berfungsi sebagai landasan pada tire. Hub Berfunsgi sebagai tempat kampas rem. Spoke Berfungsi sebagai penghubung antara rim dengan hub. 2. Sistem pengereman yang meliputi : Pedal rem Berfungsi sebagai tuas rem untuk pengendara sepeda motor. Kampas rem Berfungsi sebagai penahan gesekan pada saat rem difungsikan. Arm rem Berfungsi sebagai penghubung antar pedal dengan kampas rem. Keterkaitan proses dari semua part tersebut telah dibagi menjadi beberapa bagian untuk menyuplai proses assembly unit agar menjadi sebuah unit sepeda motor. 57 Data yang diperlukan untuk mendukung pembuatan skripsi ini meliputi : 1. Data rekap hasil produksi dan jumlah reject dari proses assembly unit. 2. Data flow process dari hasil temuan observasi dan proses terkait yang menjadi sumber masalah 3. Diagram SIPOC untuk proses assembly unit sepeda motor dan proses terkait yang menyebabkan masalah tersebut. 4.3 Pengumpulan dan Pengolahan Data Define (Definisi Masalah) Penentuan point CTQ ( Critical To Quality ) adalah langkah awal dalam pendefinisian masalah. Yang menjadi latar belakang dari penelitian ini adalah terjadinya jumlah reject dan repair pada kasus brake pedal ngayun yang selalu menempati peringkat 10 besar temuan masalah assembly unit dari final inspection. Hal ini sangat mengganggu performa produksi dan image customer terhadap kualitas produk yang dihasilkan. 58 Gambar 4.2 Ilustrasi posisi brake pedal ngayun Gambar diatas adalah memperlihatkan ilustrasi posisi pemasangan wheel assembly yang diindikasikan sebagai penyebab terjadinya masalah brake pedal ngayun pada sepeda motor SIPOC Diagram Untuk mendefinisikan proses dari assembly unit serta bagian bagian terkait dengan brake pedal ngayun dari suplay material, assembly wheel, aseembly unit, sampai final inspection maka dibuatkan supplier, input, process, output,dan costumer (SIPOC) diagram. Adapun diagram SIPOC adalah sebagai berikut : 59 Gambar 4.3 SIPOC diagram assembly unit Sumber : Assembly unit manufacturing process Jika dilihat dari SIPOC diagram assembly unit sumber penyebab masalah mengenai brake pedal ngayun berada pada prose assembly wheel (perakitan roda). Hal ini dikarenakan karena komponen roda belakang telah dirakit di assembly wheel (perakitan roda).. 60 berikut : Adapun Diagram SIPOC dari assembly wheel adalah sebagai Gambar 4.4 SIPOC diagram assembly wheel Sumber : Assembly wheel manufacturing process Pada SIPOC diagram aseembly wheel beberapa part komponen roda telah dikirim dari beberapa subcont. Kemudian pada proses assembly wheel bertugas merakit komponen komponen roda tersebut sampai menjadi sebuah wheel assembly. Langkah selanjutnya adalah mengirim hasil produksi assembly wheel kepada assembly unit yang menjadi customer untuk dirakit menjadi sebuah sepeda motor. 61 Gambar 4.5 Flow process assembly wheel Sumber : Assembly wheel manufacturing process Data Repair Assembly Unit Berdasarkan hasil rekapan data repair dari proses assembly unit dari bulan Januari 2011 sampai dengan Juni 2011, jumlah unit repair yang diakibatkan brake pedal ngayun paling tinggi dibandingkan dengan jenis repair unit lainnya. Data repair unit dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel 4.2 Data repair unit sepeda motor NO JENIS REJECT JUMLAH 1 BRAKE PEDAL NGAYUN MAIN PIPE SIDE COVER R CACAT VISUAL MAIN PIPE SIDE COVER L CACAT VISUAL STEERING HANDLE SERET 99 5 HANDLE COVER FRONT CACAT VISUAL FRONT TOP COVER CACAT VISUAL 78 7 COVER BODY R CACAT VISUAL 71 8 REAR WHEEL OLENG HORIZONTAL AUTOMATIC STARTER NOISE VISOR CACAT VISUAL 56 TOTAL 2124 Sumber : Data repair assembly unit 63 Tingginya jumlah repair ini berdampak pada terganggunya kelancaran proses produksi yang pada akhirnya menyebabkan target produksi harian yang tidak tercapai. Selain itu juga dengan tingginya repair unit yang terjadi maka membutuhkan tambahan man power untuk melakukan repair brake pedal ngayun yang pastinya akan berdampak pada cost produksi. Berikut adalah rekapan data repair yang disebabkan brake pedal ngayun dari Januari 2011 sampai dengan Juni Tabel 4.3 Data repair brake pedal ngayun BULAN JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI TOTAL Brake Pedal Ngayun Produksi Unit % Claim Sumber : Data repair dan jumlah produksi assembly unit \ JANUARI FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI TOTAL Gambar 4.6 Repair unit akibat brake pedal ngayun Sumber : Data repair dan jumlah produksi assembly unit Tree Diagram (Fault Tree Analysis) Brake pedal Ngayun Beberapa kemungkinan yang menjadi penyebab terjadinya gangguan pada brake pedal ngayun dapat dilihat pada tree diagram dibawah ini. 65 Gambar 4.7 Tree diagram brake pedal ngayun Dari gambar tree diagram diatas dapat dilihat ada beberapa kemungkinan penyebab terjadinya brake pedal ngayun diantaranya proses assembling yang tidak sempurna dimana bisa menyebabkan terjadinya reject dan disfungsi pada part, selain itu juga terjadinya kelainan pada part-part lain yang berhubungan dengan brake pedal ngayun yaitu run out hub, run out rim, dan pengencangan dari spoke. Kemungkinan-kemungkinan ini merupakan analisa awal dari penyebab terjadinya brake pedal ngayun. Analisa awal ini akan dijadikan patokan fokus untuk pengembangan analisa selanjutnya. Indikasi Penyebab Terjadinya Brake Pedal Ngayun Berdasarkan data yang ada, secara teknis beberapa kemungkinan yang menyebabkan terjadinya brake pedal ngayun adalah part part yang berhubungan dengan sistem pengereman yang ada di roda, adapun part-part tersebut adalah seperti pada tabel : No Part Indikasi Masalah 1 Hub ~ Run out keluar dari batas spesifikasi 2 Rim ~ Run out keluar dari batas spesifikasi 3 Spoke ~ Pengencangan spoke keluar dari batas spesifikasi Measure Pada tahapan yang kedua ini yaitu tahap pengukuran ( measure ) kegiatan utama yang dilakukan adalah menghitung kondisi kemampuan proses ( capability process ) dimana output yang dihasilkan adalah nilai, Cp, Cpk, PPM dan sigma level. Namun sebelum melakukan perhitungan terlebih dahulu dilakukan pemetaan proses guna menentukan critical point dari proses yang akan dihitung kemampuan prosesnya. Adapun kemampuan proses yang akan dihitung adalah : 1. Run out dari hub 2. Run Out rim 3. Pengencangan spoke Run Out Hub Pada pengukuran run out dari hub ini aktivitas yang dilakukan adalah menghitung kondisi kemampuan proses ( capability proses ) yang mempengaruhi terhadap dimensi dari hub. Adapun langkah langkah yang akan dilakukan adalah sebagai berikut. 1. Penentuan critical point yang berhubungan dengan dimensi hub. 2. Perhitungan kemampuan proses. Penentuan critical point yang berhubungan dengan dimensi hub Critical point yang sangat berhubungan dengan sistem pengereman adalah diameter dalam dari hub. Dimana pada proses penjagaan kualitas pada part tersebut di ukur run out nya. Gambar 4.8 Critical point pada hub Sumber : Critical point aseembly wheel 68 Perhitungan kemampuan proses Pengukuran kemampuan proses yang dilakukan adalah pada dimensi diameter dalam dari hub. Besarnya run out pada hub yang diijinkan sesuai dengan spesifikasi adalah maksimal 0.1 mm ( 0 ~ 0.1 mm) dan pengukuranya menggunakan alat dial gauge. Keterangan hasil berdasarkan nilai Cp dan Cpk adalah berikut: Proses tidak baik : Cp atau Cpk 0,67 Proses cukup : 0,67 Cp atau Cpk 1 Proses baik : 1 Cp atau Cpk 1,33 Proses sangat baik : Cp atau Cpk 1,33 Gambar 4.9 Ilustrasi pengukuran run out pada hub Sumber : Critical point aseembly wheel 69 Perhitungan Cp dan Cpk hasil proses pengukuran run out pada hub dengan menggunakan rumus matematik. 70 Perhitungan Cp run out hub pada proses assembly wheel : Diketahui : n = 30 ΣX =1.55 mm = mm Standard spesifikasi = 0 ~ 0.1 mm USL = 0.1 mm LSL = 0 mm USL LSL Cp = 6σ Cp = Cp = 6( (0.016) Cp =1.07 σ = Σ( Xi X )2 n 1 Sedangkan untuk perhitungan Cpk adalah sebagai berikut : USL Mean( X ) Cpk = 3σ atau Mean( X ) LSL Cpk = 3σ Cpk = 3(0.016) Cpk = Cpk = 1 (kanan) atau Cpk = 3(0.016) Cpk = Cpk = 1.08 (kiri) Jika dilihat dalam grafik dibawah maka bisa disimpulkan proses hasil pengukuran run out pada hub cenderung baik dimana kanan dan kiri nilainya hampir seimbang, dalam hal ini nilai proses center terhadap nilai spesifikasi pada part yang diijinkan. 72 Proses perhitungan Cp dan Cpk menggunakan software minitab 14 dan hasilnya terlihat seperti dibawah ini. Berdasarkan grafik diatas didapat nilai : Cp : 1.32 Cpk : 1.28 PPM total : Hasil : Proses baik Run Out Rim Dalam mengukur kemampuan proses dari rim adalah dengan cara mengukur besarnya run out pada rim. Besarnya run out pada rim yang diijinkan sesuai dengan spesifikasi adalah maksimal 1,0 mm ( 0 ~ 1,0 mm). Proses pengukuran yang berkaitan dengan brake pedal ngayun adalah secara vertikal terhadap rim.dilakukan dengan menggunakan alat dial gauge. Gambar 4.10 critical point pada rim Sumber : Critical point aseembly wheel Keterangan hasil berdasarkan nilai Cp dan Cpk adalah sebagai berikut: Proses tidak baik : Cp atau Cpk 0,67 Proses cukup : 0,67 Cp atau Cpk 1 Proses baik : 1 Cp atau Cpk 1,33 74 Proses sangat baik : Cp atau Cpk 1,33 Perhitungan Cp dan Cpk hasil proses pengukuran run out pada rim dengan menggunakan rumus matematik. 75 Perhitungan Cp run out rim pada proses assembly wheel : Diketahui : n = 30 ΣX =19.5 = 0.65 Standard spesifikasi = 0 ~ 1.0 mm USL = 1.0 mm LSL = 0 mm USL LSL Cp = 6σ Cp = Cp = 6( ) (0.16) Cp =1.04 σ = Σ( Xi X )2 n 1 Sedangkan untuk perhitungan Cpk adalah sebagai berikut : USL Mean( X ) Cpk = 3σ atau Mean( X ) LSL Cpk = 3σ Cpk = 3(0.16) Cpk = Cpk = 0.73 (kanan) atau Cpk = 3(0.16) Cpk = Cpk = 1.35 (kiri) Jika dilihat dalam grafik dibawah maka bisa disimpulkan proses pengukuran run out pada rim cenderung ke arah kanan, dimana Cpk nya adalah Proses perhitungan Cp dan Cpk menggunakan software minitab 14 dan hasilnya terlihat seperti dibawah ini. 7