Preview only show first 10 pages with watermark. For full document please download

Transcript

  0 Makalah Kelompok(Revisi)Kebijakan Keamanan Nasional China dalam Perang Melawan Terorismedi Xinjiang: Keberhasilan dan Faktor-Faktor yang MempengaruhinyaMata KuliahKebijakan Keamanan Nasional terhadap TerorismeOleh: Anggalia Putri Permatasari1006743424Grawas Sugiharto1006743544Mariamah1006743903 \PROGRAM MAGISTER KAJIAN TERORISME DALAM KEAMANAN INTERNASIONALFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS INDONESIA2012  1 Kebijakan Keamanan Nasional China dalamPerang MelawanTerorisme di Xinjiang:Keberhasilan dan Faktor-Faktor yang MempengaruhinyaI.Pendahuluan1.1Latar Belakang Dalam isu terorisme dan perang global melawannya yang tampak mendominasiwacana strategis global dalam dekade terakhir, nama China seakan jarangterdengar, terutama jikadibandingkan dengan negara-negara di kawasan atau  front  utama perang tersebut,yaitunegara-negara di Timur Tengah, Asia Tengah, dan Asia Tenggara.Meskipun demikian, bukan berarti China tidak tersentuh oleh gerakan terorismekontemporer ini, yang seringdisebut sebagai terorisme gelombang keempat (  fourth wave terrorism ). 1 Isu terorisme diChina saat ini terutama dikaitkan dengan gerakan separatisme Turkistan Timur(nama laindari Xinjiang)dan radikalisme Islam.Perhatian internasional mulai mengarah ke ChinaketikapemerintahChina mulai memberi peringatan mengenaikemungkinan berlangsungnyaaksiteror di negeri bambu iniselama Olimpiade Beijing berlangsung. 2 Dalam sejarahnya, isuterorisme di Chinaterletak dalam kontekspergolakan politik yang lebih luas,yakniinsurgensi kaum Uyghur di Xinjiang yang telahbermula pada tahun80-andanmemanas pada tahun 90-an. 3 Selama ini,China sebagaimana negara-negara berkembang di kawasan lain(misalnya Indonesia)selalu berusaha untukmenjaga agar isuterorisme/insurgensi dan upaya penanggulangannya tidak menjadi isu internasional karenamenyangkut integritas teritorial dan kedaulatan negara. 4 Akan tetapi, peristiwa 9/11 telahmenambah dimensi baru pada isu terorisme di China, yakni faktor Al-Qaedadanketerkaitannya dengan gerakan politik diXinjiangyang dalaminsurgensinyamenggunakanmetode-metode teror.Sejak tragedi9/11,Chinatelah menyatakan empat organisasi sebagai gerakanterlarang, yaitu: the Eastern Turkistan Islamic Movement  , the Eastern Turkistan LiberationOrganization, the World Uygur Youth Congress ,dan the East Turkistan Information Centre ,yang diindikasikanterkait dengan Al-Qaeda. Pemerintah ASbahkan telahmemasukkan the Eastern Turkistan Islamic Movement  kedalam daftar organisasi teroris PBBatas permintaan 1 Menurut Bruce Hoffman;yakni terorisme berbasis agama yang ditujukan untuk menimbulkan sebanyak-banyaknyakorban ( casualties ) dan dicirikan dengan penggunaan taktik bunuh diri (  suicide mission ).Lihat Concepts of Terrorism: Analysis of the rise, decline, trends and risk  , Transnational Terrorism, Security, and the rule of Law,2008, COT Institute for Safety, Security, and Crisis Management. Diunduh dariwww.transnationalterrorism.eu. Diakses 17 Oktober 2011. 2 Zheng Yongnian & Lim Tai Wei, China’s New Battle With Terrorism In Xinjiang,  Essai Background Brief No. 446  ,Link:Http://Www.Eai.Nus.Edu.Sg/BB446.Pdf . Diakses 20 November 2011 3 Ibid. 4 Ibid.  2  pemerintah China. 5 Selain mencoba menggalang dukungan diplomatis internasional untuk memerangi terorisme di dalam negeri, pemerintah China juga melakukan berbagai manuver internasional dalam isu separatisme/insurgensi yang beririsan dengan terorisme, salah satunyadengan mendukung langkah-langkah Rusia di Georgia. Dukungan Rusia menjadi hal yang penting bagi China dalam memerangi terorisme di Xinjiangberkaitan dengan kredibilitas Shanghai Cooperation Organization (SCO)yang merupakan desk antiterror di China. 6 Selain manuver untuk menggalang dukungan diplomatis di atas, responnasionalChinaterhadap terorismedi tingkat domestik sangatmenarik untuk dibahas karena  pertama ,negara ini memiliki potensi kuat untuk menjadi  superpower   baru di tingkat global dan padasaat ini bahkan telah dipertimbangkan sebagai hegemon regional.Tanggapan China terhadapterorisme dalam negeri dan terorisme secara umum berpotensi untukmenjadi benchmark   bagirespon nasional di negara-negara lainmeskipun isu Xinjiang adalah isu yang sangat domestik  bagi China.  Kedua , perang China melawan terorisme di dalam negerinya (yang sekali lagiharus dilihat dalam konteks insurgensiyang lebih luas) dipandang berhasil(dalam artianefektif untuk menekan terorisme di China),namunsekaligusbanyakmendapat kecamankarena dipandang terlalu‘ draconian’  danbanyak menimbulkan pelanggaran HAM. 1.2Rumusan Masalahdan Sistematika Makalah Makalah ini bertujuan untukmemaparkanrespons kebijakan nasional China dalammemerangi terorisme di negaranya yang terletak dalam konteks insurgensi Xinjiang danmengulasmengapa strategi dan kebijakan kontraterorisme di China dikatakanberhasilmeskipun dengan membayar harga yang mahal dari sisi HAM.Pertanyaan yang akan dicobadijawab oleh makalah ini adalah sebagai berikut:  Mengapa kebijakan keamanan nasional China dalammemerangi terorisme dikatakan berhasil?Faktor-faktor apasajayang memungkinkan China untukmencapai keberhasilantersebut? Makalah ini dibagi ke dalam beberapa bagian, yaitu 1) pendahuluan (latar belakangdan rumusan masalah), 2) klarifikasi istilah,yang meliputi ulasan mengenai terorisme daninsurgensi,3) pembahasan, yang terdiri dari ulasan singkat mengenaisejarahterorisme diChina, konsepsi kebijakan keamanan nasional Chinadan posisi terorisme di dalamnya,strategi perang melawan terorismedi Xinjiangdan ulasan atasefektivitasnya,yangselanjutnya ditutup dengankesimpulan. 5 Ibid. 6 Ibid.  3 2.Klarifikasi Istilah Sebelum beranjak pada pembahasan,ada beberapa istilah yang digunakan di dalammakalahini yang maknanya perlu diklarifikasi, yaitu terorismedaninsurgensiserta apaketerkaitan kedua konsep tersebut.Hal ini menjadi penting karena meskipun secarakonseptual terdapat perbedaan yang tegas di antara terorisme dan insurgensi, serta sebagaikonsekuensinya, di antara kontraterorisme (CT) dan kontrainsurgensi (COIN), di dalam praktiknya (termasuk dalam fenomena terorisme diXinjiang), kedua fenomena inidapat berlangsung pada waktu yang sama dengan aktor yang sama sehingga istilah terorisme daninsurgensi sering dipertukarkan (begitu pula dengan CT dan COIN).Berikut adalah pembahasan konseptual mengenai terorisme dan insurgensi dan keterkaitan di antarakeduanya. 2.1Terorisme Akar dari kata ‘teror’ berasal dari bahasa Latin ‘ terrere ’ yang memiliki makna ‘untuk menciptakan ketakutan’. 7 Departemen Pertahanan Amerika Serikatmendefinisikanterorismesebagai“penggunaan kekerasan atau ancaman kekerasan yang telah diperhitungkan untuk memunculkan ketakutan; bertujuan untuk memaksa atau mengintimidasi pemerintah ataumasyarakat dalam mengejar tujuan yang biasanya bersifat politis, religius, ataupunideologis.” .8 Cronin (2002) menyatakanbahwa karenamustahil untuk memberikan satudefinisi yang ajeguntuk terorisme,yang dapat dilakukan adalahmengidentifikasikarakteristik-karakteristik utamadari terorisme, yaknisebuah aksiyang bertujuanpolitis,menggunakankekerasan yang tidak terdugadengan target yangtampak acak, dandilakukanolehaktor-aktor non-negara. 9 Secara garis besar, karakter-karakter tersebut terangkum dalamGambar1 berikutini. 7 Gérard ChalianddanArnaud Blin (ed.), “Preface”, the History of Terrorism: From Antiquity to Al Qaeda (Berkeleyand Los Angeles: University of California Press), 2007,h. 8-9. 8 J James J. F.Forest(Ed.) Countering Terrorism andInsurgency in the 21  st  Century: InternationalPerspectives,Volumes 1–3 (London: Praeger Security International),2007,h. I-IV. 9 R.G. FreydanChristopher W. Morris, “Violence, Terrorism, and Justice,”dalamFrey and Morris(ed.), Violence,Terrorism, and Justice (Cambridge: Cambridge University Press), 1991,h. 3.  2.2Terorisme Sebagai Stra Menurut Merari, teroris  berbagai strategi lain sepertire insurgensi, terorisme bermain Dengan kata lain, terorisme a melemahkan moral musuh deng memperkuat rasa percaya diri da MenurutMao Tse Tun digunakan dalam insurgensi se dalam fase propaganda-agitase musuh bahwa mereka tidak ak lelah. 14 Ketika digabungkan den  penting untuk meyakinkanpiha 10 Ariel Merari,“Terrorism as a Strate (Winter)(London:Frank Cass),1993, h. 22 11 Ibid., h. 225. 12 Ibid., h. 227. 13 Ibid., h. 231. 14 Leonard Weinberg dan William L. Strategy,” dalam James J. F. Forest (Ed.),   Perspectives, Volumes 1–3 (London: Praeg Gambar1 . K 4  tegi Insurgensi  e adalah salah satu bentuk strategi insurge olusi, kudeta, dan perang gerilya. 10 Sebagai s di ranah psikologis,bukan dampak fisik ata alah taktik untuk menjalankan koersi psikol an menebarkan rasa takut dan pada waktu yan n tekad berjuang para pelakunya. 13  dan Vo Nguyen Gap(para penteori revolu agai taktik untuk menggalang perhatian atau dari revolusi.Terorisme jugadigunakan untu nbisamemenangkan perang, juga untukme gan perjuangan bersenjata, terorisme dapat men kasing bahwa keterlibatan mereka dalam ko y of Insurgency”, dalam Terrorism and Political Violence , Vol 0. ubank, “21 st Century Insurgency: Understanding the Use of Te ountering Terrorism and Insurgency inthe 21st Century: Inter   r Security International),2007,h. 81-82 dan 89.     rakteristik Terorismemenurut Cronin Sumber : Cronin, 2002   nsi di antara buah strategi u teritorial. 11  gis 12 dengan g samauntuk  si),terorisme publisitasdi meyakinkan buatmusuh jadi alat yang nflik tersebut  . 5. No. 4 rorism as a  ational