Preview only show first 10 pages with watermark. For full document please download

Manajemen Risiko Berkelanjutan Pada Rantai Pasok Buah Pepaya Callina Dan Buah Naga Nadya Megawati Rachman

MANAJEMEN RISIKO BERKELANJUTAN PADA RANTAI PASOK BUAH PEPAYA CALLINA DAN BUAH NAGA NADYA MEGAWATI RACHMAN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR PERNYATAAN

   EMBED


Share

Transcript

MANAJEMEN RISIKO BERKELANJUTAN PADA RANTAI PASOK BUAH PEPAYA CALLINA DAN BUAH NAGA NADYA MEGAWATI RACHMAN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA* Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Manajemen Risiko Berkelanjutan Pada Rantai Pasok Pepaya Callina dan Buah Naga adalah benar hasil karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir dari skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Juni 2014 Nadya Megawati Rachman NIM H ABSTRAK NADYA MEGAWATI RACHMAN. Manajemen Risiko Berkelanjutan Pada Rantai Pasok Pepaya Callina dan buah Naga. Dibimbing oleh ALIM SETIAWAN SLAMET dan ABDUL BASITH. Pepaya Callina dan buah Naga merupakan dua jenis buah tropika yang mempunyai prospek gemilang untuk dikembangkan di Indonesia. Namun tingginya tingkat impor, serta jaminan kontinuitas pasokan yang belum stabil mengindikasikan terdapat risiko dalam setiap anggota rantai pasokan pada masing-masing komoditas buah. Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Menguraikan jenis risiko pada rantai pasok Pepaya Callina dan buah Naga. 2) Mengukur risiko pada setiap anggota rantai pasok dengan dalam manajemen rantai pasok Pepaya Calina, dan dibandingkan dengan tingkat risiko dalam rantai pasok buah Naga 3) Merumuskan konsep pengendalian risiko pada rantai pasok dengan pendekatan Sustainable Risk Management. Data primer diperoleh dari hasil pengisian kuisioner ANP dan FMEA oleh pakar. Hasil Penelitian menunjukan bahwa risiko yang teridentifikasi pada kedua rantai pasok adalah risiko kualitas, produksi, harga, pasokan, transportasi dan lingkungan. Berdasarkan hasil ANP, hasil penilaian prioritas dari aktor kedua rantai pasok, petani merupakan aktor yang memiliki bobot paling tinggi. Risiko yang memiliki prioritas terbesar adalah risiko produksi pada Pepaya Callina, sedangkan pada buah Naga adalah risiko pasokan. Kata Kunci : ANP, FMEA, Risiko, Manajemen Rantai Pasok. ABSTRACT NADYA MEGAWATI RACHMAN. Sustainable Risk Management in Papaya Callina and Dragon Fruit Supply Chain. Supervised by ALIM SETIAWAN SLAMET and ABDUL BASITH. Papaya Callina and Dragon fruit are two kinds of tropical fruit which have a bright prospect in Indonesia. High rate of fruit import in Indonesia and unstable supply continuity assurance, indicate that there is a risk in each fruit supply chain member. The purpose of this research are 1) Elaborate the kinds of risk in Papaya Calina and Dragon Fruit Supply Chain. 2) Measure the risk of each supply chain member in Papaya Callina and compare it with the risk rate in the Dragon Fruit s Supply Chain. 3) Applied Sustainable Risk Management Approach for Tropical Fruit Supply Chain. Primary data were obtained from the results of ANP and FMEA questionnaire by experts. The result of the research, shows risk which has been identified are quality, production, price, supply, transportation and environment risks. Based on Analytical Network Process, in both fruit chain, farmers are the actor of supply chain who has highest score on priority assesment. The highest priority risk is production risk in Papaya Callina, and supply risk in Dragon Fruit s Supply Chain. Keywords : ANP, FMEA, Supply Chain Management. MANAJEMEN RISIKO BERKELANJUTAN PADA RANTAI PASOK BUAH PEPAYA CALLINA DAN BUAH NAGA NADYA MEGAWATI RACHMAN Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Departemen Manajemen DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014 Judul Skripsi : Manajemen Risiko Berkelanjutan Pada Rantai Pasok Buah Pepaya Callina dan buah Naga Nama : Nadya Megawati Rachman NIM : H Disetujui oleh Alim Setiawan S. S.TP, MSi Pembimbing I Dr. Ir. Abdul Basith, MS Pembimbing II Diketahui oleh Dr. Mukhammad Najib, S.TP, MM Ketua Departemen Tanggal Lulus: PRAKATA Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta ala atas segala karunia-nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian ini ialah risiko rantai pasok pada buah tropika di Indonesia, dengan judul Manajemen Risiko Berkelanjutan Pada Rantai Pasok Buah Pepaya Callina dan buah Naga. Terima kasih penulis ucapkan serta penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Alim Setiawan, S.TP, M.Si dan Bapak Dr. Ir. Abdul Basith, MS.atas bimbingannya yang telah banyak memberikan inspirasi dan pencerahan dalam setiap diskusi singkat namun melekat. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada dosen penguji Bapak Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc. atas masukan yang diberikan, sehingga menjadi suatu pembelajaran yang berharga bagi penulis. Selain itu, penghargaan penulis sampaikan kepada Bapak Gunung Soetopo dan Ibu Elly Mulyati beserta seluruh keluarga di Sabila Farm (Josseph, Aji, Dhannes, Dian, Sessilia, Asiah, Ririn dan teman-teman) - Yogyakarta, Prof. Sobir, PhD. Bapak Naekman Naibaho, SP. MSi. dan Bapak Hudori, SP. beserta seluruh staff di Pusat Kajian Hortikultura IPB, serta semua pihak yang telah membantu penulis pada saat pengumpulan data. Ungkapan terima kasih juga disampaikan kepada Ayah Abdul Rohmat dan Ibu Heni Heryati tercinta, dan juga adik-adik tersayang Widya Riski Febrianti dan Fathya Zahra Aulia atas keajaiban serta doa dan kasih sayang yang selalu diberikan kepada penulis. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada saudara Uzman Hilvan Mahani beserta keluarga atas berjuta semangat, canda tawa, serta dukungan yang diberikan kepada penulis dalam masa studi dan menyelesaikan tugas akhir. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman seperjuangan dalam menempuh program Fast Track di Departemen Manajemen, Sonia Pratiwi Lubis beserta seluruh keluarga Pasca Sarjana Ilmu Manajemen. Juga, penulis berterimakasih kepada sahabat yang luar biasa Siti Chaakimah yang memberikan burning desire kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir, kepada keenam sahabat tersayang Genggong (Dimas, Rian, Ivan, Puji, Nofrida dan Fitriah) yang memberikan warna lika-liku kehidupan, sebuah cerita cinta, cita-cita dan persahabatan yang menjadi suatu kenangan yang akan di rindukan,kisah suka dan duka dalam berjuang menyelesaikan studi. Semoga karya Ilmiah ini bermanfaat untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan. Bogor, 27 Juni 2014 Nadya Megawati Rachman DAFTAR ISI DAFTAR TABEL vi DAFTAR GAMBAR vi DAFTAR LAMPIRAN vi PENDAHULUAN 1 Latar Belakang 1 Tujuan Penelitian 4 Manfaat Penelitian 4 METODOLOGI PENELITIAN 4 Lokasi dan Waktu Penelitian 6 Jenis dan Metode Pengumpulan Data 6 Metode Pengambilan Sampel 6 Pengolahan dan Analisis Data 6 HASIL DAN PEMBAHASAN 9 Sabila Farm 9 Manajemen Risiko Rantai Pasok 11 Identifikasi Risiko Rantai Pasok Pepaya Callina dan buah Naga 12 Analisis Risiko Rantai Pasok 21 Evaluasi Risiko Rantai Pasok 24 Pengendalian Risiko dengan pendekatan Sustainable Risk Management 25 SIMPULAN DAN SARAN 30 Simpulan 30 Saran 31 DAFTAR PUSTAKA 32 RIWAYAT HIDUP 50 DAFTAR TABEL Tabel 1 Komoditas Buah Dengan Nilai Impor Tertinggi di Indonesia 2 Tabel 2 Nilai intensitas kepentingan dalam perbandingan berpasangan 7 Tabel 3 Kategori Risiko berdasarkan WRPN 9 Tabel 4 Ketentuan kelas buah 13 Tabel 5 Ketentuan toleransi mutu buah 13 Tabel 6 Perbandingan margin harga pada rantai pasok Pepaya Callina 16 Tabel 7 Perbandingan margin harga pada rantai pasok buah Naga 16 Tabel 8 FMEA Rantai pasok Pepaya Callina hasil penilaian pakar 21 Tabel 9 Hasil perhitungan ANP dan WRPN pada Pepaya Callina 22 Tabel 10 FMEA Rantai pasok buahnaga hasil penilaian pakar 23 Tabel 11 Hasil perhitungan ANP dan WRPN pada buah Naga 24 Tabel 12 Hasil Evaluasi Risiko Rantai Pasok 24 Tabel 13 Rekomendasi langkah-langkah strategis 29 DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Data Konsumsi Buah Per Kapita Kg/Tahun (SUSENAS-PKHT 2013) Gambar 2. Tren Nilai ekspor-impor Buah Pepaya Indonesia (Dirjen Hortikultura, 2014) Gambar 3. Diagram Alir Penelitian Gambar 4. Supermatrix (Saaty, 2005) Gambar 5. Buah dan Pohon Pepaya Callina (IPB-9) (Sabila Farm, 2014) Gambar 6. buah Naga dan keempat jenisnya (Sabila Farm, 2014) Gambar 7. Rantai Pasok Produk Pepaya Callina dan buah Naga (Sabila Farm, 2014) Gambar 8. Struktur ANP diolah dari Saaty, 2005 Gambar 9. Data Volume dan Nilai Ekspor-Impor Buah Pepaya Indonesia (Dirjen Holtikultura 2014) Gambar 10.Data Buah Pepaya Nasional (Kementrian Pertanian 2014) Gambar 11.Data Volume dan Nilai Ekspor-Impor buah Naga Indonesia (Dirjen Holtikultura 2014) Gambar 12. Hasil Perbandingan bobot risiko antar aktor pada anggota rantai pasokan Pepaya Gambar 13. Hasil perbandingan bobot risiko antar aktor yang terlibat dalam rantai pasokbuah Naga Gambar 14.Hasil Perbandingan berpasangan berpasangan antar aktor pada anggota rantai pasokan Pepaya Callina (a) dan buah Naga (b) Gambar 15. Contoh Model Kemitraan dalam Manajemen Rantai Pasok (PKHT, 2013) DAFTAR LAMPIRAN Kuisioner ANP 35 Kuisioner FMEA 47 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia sebagai negara yang dilintasi oleh garis khatulistiwa, dikaruniai iklim tropis. Berdasarkan data Pusat Kajian Hortikultura Tropika (2013), Indonesia mempunyai 3000 jenis buah-buahan yang tersebar di seluruh Nusantara. Rata-rata konsumsi buah di Indonesia periode tahun mencapai kg/kapita/tahun dengan kisaran hingga kg/kapita/tahun. Salah satu buah tropika yang sejak dahulu hingga kini banyak diminati konsumen, hingga terkenal dengan istilah buah meja adalah Pepaya. Pepaya juga sering dinamakan sebagai the health fruit of angels, karena rasanya dikatakan sebagai rasa surga dan sangat bermanfaat untuk kesehatan (Sobir 2010). Data Konsumsi Buah Per Kapita disajikan dalam Gambar Rata-Rata Gambar 1Data Konsumsi Buah Per Kapita Kg/Tahun (SUSENAS-PKHT 2013) Berdasarkan data tersebut, Pepaya merupakan buah yang paling sering dikonsumsi setelah pisang, dengan nilai rata-rata konsumsi 2.52 Kg per kapita setiap tahun. Hal tersebut mengindikasikan bahwa Pepaya merupakan salah satu buah yang sering dicari oleh konsumen. Seiring dengan berjalannya waktu, penelitian terus dilakukan untuk menghasilkan varietas unggul dari Pepaya. IPB-9 yang dikenal dengan nama Pepaya Callina merupakan salah satu jenis pepaya varietas unggul yang ditemukan oleh Prof. Dr. Ir. Sriani Sujiprihati, MS. dari Intitut Pertanian Bogor melalui Riset Unggulan Strategis Nasional (RUSNAS) Buah. 2 Selain pepaya, buah yang dianggap profitable dan mempunyai prospek yang baik untuk dibudidayakan, yang tergolong new comers di Indonesia adalah buah Naga (Hylocereus sp.) buah Naga mempunyai prospek yang cukup baik di Indonesia, karena buah Naga yang dijual di pasaran didominasi buah Naga impor. Iklim Indonesia yang tropis dan mempunyai intensitas cahaya matahari yang cukup baik memungkinkan buah Naga dapat berbuah sepanjang tahun. Berdasarkan hasil penelitian, ternyata buah ini banyak memiliki khasiat seperti menguatkan fungsi ginjal, meningkatkan ketajaman mata, menstabilkan kadar gula darah, menguraikan kolesterol, keputihan dan sebagai anti oksidan (Paull 2002). Pada umumnya, buah Nagapembudidayaannya dilakukan dengan cara stek atau penyemaian biji. Tanaman akan tumbuh subur jika media tanam porous (tidak becek), kaya akan unsur hara, berpasir, cukup sinar matahari dan bersuhu antara C. Jika perawatan cukup baik, tanaman akan mulai berbuah pada umur bulan (Jaya 2010). Buah yang kaya manfaat kesehatan ini, pada tahun 2013 telah diimpor Indonesia sebanyak Ton dengan nilai US$, atau menempati urutan ketujuh nilai impor tertinggi dari keseluruhan komoditas buah yang diimpor. Berdasarkan informasi yang terdapat dalam situs Kementrian Pertanian, Luas kebun buah Naga Indonesia yang kini dimiliki oleh Indonesia, hanya mencapai 300 ha. Negara pemasok utama buah Naga hingga saat ini adalah Vietnam yang memiliki luas lahan kebun buah Naga ha yang mampu menghasilkan ton buah Naga setiap tahunnya (New Zealand Government 2013), kini Vietnam telah berekspansi hingga ke Pasar Cina, Pasar Eropa hingga ke Timur Tengah dengan keuntungan juta VND/ha atau sekitar Juta Rupiah/ha. Data mengenai komoditas buah dengan nilai impor tertinggi tersedia pada Tabel 1. Tabel 1 Komoditas Buah Dengan Nilai Impor Tertinggi di Indonesia Peringkat Buah Nilai Impor (US$) 1 Apel Jeruk Anggur Pir Lengkeng Kurma Buah Naga Kiwi Durian Rasberry Sumber : Data Ekspor Impor BPS yang diolah Dirjen Holtikultura 2014 Berdasarkan data yang disajikan diatas terlihat bahwa buah Naga termasuk kedalam sepuluh besar jenis komoditas buah dengan nilai impor tertinggi. Ini menggambarkan bahwa tingkat permintaan buah Naga yang tinggi tidak diimbangi dengan produksi dalam negeri yang mampu memenuhi tingkat permintaan tersebut. Sementara itu, komoditas Pepaya, pada tahun 2012 mengalami penurunan yang signifikan. Berdasarkan Data Ekspor Impor BPS yang diolah Dirjen Holtikultura 2012, perkembangan ekspor buah pepaya pada tahun 2011 mencapai nilai US$ dan nilai impornya mencapai US$, namun pada tahun 2012, nilai ekspor hanya mencapai US$ dan nilai impornya lebih tinggi, yaitu US$. Tren nilai ekspor-impor Buah Pepaya Indonesia, disajikan dalam bentuk grafik dalam Gambar 2. 3 $600,000 $500,000 $400,000 $300,000 $200,000 $100,000 $0 $514,670 $394,193 $102,951 $147,571 $70,241 $22, Nilai Ekspor Nilai Impor Gambar 2 Tren Nilai ekspor-impor Buah Pepaya Indonesia (Dirjen Hortikultura 2014) Berdasarkan keunggulan dan tingginya tingkat permintaan dari kedua komoditas tersebut, dapat dikatakan bahwa kedua komoditas ini sangat potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Namun, sayangnya kedua komoditas belum dapat memberikan jaminan kesinambungan atas kualitas produk, jumlah pasokan minimum, hingga ketepatan waktu penyampaian. Hal ini berdampak pada kemampuan daya saing dari komoditas buah unggulan Indonesia yang belum stabil. Hal tersebut menjadi suatu indikasi bahwa terdapat risiko yang terjadi dalam setiap anggota rantai pasok pada kedua komoditas buah. Produk pertanian yang bersifat mudah rusak, proses penanaman, pertumbuhan dan pemanenan yang tergantung pada iklim,musim dan keterampilan dalam budidaya, serta hasil panen memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, menyebabkan rantai pasok produk pertanian bersifat probabilistik, dinamis dan rentan terhadap gangguan. Keberlanjutan pasokan menjadi hal yang sangat penting, mengingat tingginya respon pasar terhadap komoditas buah tropika. Risiko Pengendalian terhadap risiko yang terjadi dalam rantai pasok mutlak diperlukan agar mampu memenuhi kualitas dan kuantitas yang diharapkan oleh konsumen. Risiko yang terjadi pada rantai pasok Pepaya Callina dan buah Naga meliputi risiko yang terjadi mulai dari proses produksi yang dilakukan oleh petani hingga buah tersebut sampai ke tangan konsumen. Risiko yang terjadi menimbulkan kerugian tersendiri bagi masing-masing anggota rantai pasok. Secara finansial, biaya investasi dan pemeliharan yang cukup tinggi dalam membudidayakan kedua komoditas buah tentu harus diimbangi dengan menghasilkan tingkat pengembalian yang diharapkan. Risiko yang secara umum terjadi adalah serangan hama dan penyakit yang menimbulkan gagal panen pada kedua komoditas buah. Tujuan manajemen risiko adalah minimisasi kerugian dan meningkatkan kesempatan, ataupun peluang. Bila dilihat terjadinya kerugian, manajemen risiko dapat memotong mata rantai kejadian kerugian tersebut, sehingga efek dominonya 4 tidak akan terjadi (Simanjuntak 2013). Dengan menggabungkan manajemen rantai pasok dan manajemen risiko yang berkelanjutan, maka diharapkan tantangan bisnis masa depan berupa ketidakpastian bisnis dapat ditangani dengan baik, dengan cara mengelola dan mengurangi risiko dalam rantai pasok, sehingga dapat menghasilkan rantai pasok yang tangguh. Perumusan Masalah Dalam menghasilkan buah yang berkualitas, diperlukan suatu kegiatan pengendalian yang terintegrasi mulai dari hulu hingga ke hilir. Penelitian ini berusaha untuk menjawab beberapa permasalahan yang berkaitan dengan manajemen risiko pada rantai pasok Pepaya Callina dan risiko rantai pasok buah Naga sebagai pembanding, yaitu: 1) Risiko-risiko apa saja yang dapat terjadi pada kegiatan rantai pasok? 2) Pada anggota rantai pasok dan pada komoditas mana terletak risiko yang memiliki bobot tertinggi? 3) Bagaimana konsep pengendalian risiko pada rantai pasok dengan pendekatan sustainable risk management? Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mengidentifikasi dan menganalisis jenis risiko pada rantai pasok Pepaya Callina danbuah Naga. 2) Mengukur risiko pada setiap anggota rantai pasok dengan dalam manajemen rantai pasok Pepaya Calina, dan dibandingkan dengan tingkat risiko dalam rantai pasok buah Naga 3) Merumuskan konsep pengendalian risiko pada rantai pasok dengan pendekatan sustainable risk management. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menangani risiko rantai pasok, mengetahui sumber risiko dan dampak risiko yang ditimbulkannya, mengukur tingkat kejadian risiko dan dampaknya terhadap kinerja rantai pasok secara keseluruhan, serta sebagai salah satu alternatif solusi bagi setiap stakeholder dalam penanganan risiko rantai pasok yang berkelanjutan. Ruang Lingkup Penelitian Anggota rantai pasok yang dikaji dalam penelitian ini anggota primer yaitu petani, pedagang pengumpul, pedagang besar dan perusahaan retail yang menjual pepaya kepada konsumen. Risiko yang dikaji adalah berbagai macam risiko operasional, karena berhubungan langsung dengan proses rantai pasok Pepaya Callina dan buah Naga. METODOLOGI PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah disampaikan, dapat terlihat bahwa permintaan konsumen terhadap komoditas buah belum dapat dipenuhi secara optimal. Hal tersebut diindikasikan dengan tingginya nilai impor dibandingkan dengan nilai ekspor dari masing-masing komoditas buah. Alat analisis yang digunakan dalam menilai risiko pada Rantai Pasok Produk buah Naga dan Pepaya Callina adalah ANP dan FMEA untuk melihat prioritas dari berbagai macam kemungkinan risiko yang terjadi dan menentukan langkah mitigasi dengan pendekatan sustainable risk management. Dengan konsep sustainable risk management diharapkan produsen komoditas buah tropika diharapkan dapat meningkatkan daya saing komoditas tersebut secara berkelanjutan, serta berkurangnya nilai impor dari komoditas hortikultura yang sebenarnya mampu untuk diproduksi dan dikembangkan di Negeri sendiri. Diagram alir penelitian selengkapnya disajikan pada Gambar 3. 5 Permintaan konsumen yang tidak terpenuhi secara optimal terhadap komoditas Buah, dengan indikasi nilai impor buah yang tinggi. Identifikasi faktor dan sumber risiko di setiap anggota rantai pasok pada komoditas buah tropika ( Studi Kasus : Pepaya Callina dan buah Naga) Pembobotan dan perbandingan risiko dalam setiap rantai pasok Analitycal Network Process (ANP) Penilaian tingkat keparahan, tingkat kejadian dan kemampuan untuk mendeteksi risiko Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Integrasi ANP dan Weighted FMEA Mengetahui jenis dan letak risiko yang dominan terjadi pada masing-masing rantai pasokan Melakukan perbandingan tingkat risiko yang terjadi pada komoditas Pepaya Callina dan buah Naga Rekomendasi langkah-langkah strategis mitigasi risiko dengan pendekatan Sustainable Risk Management pada rantai pasok buah Tropika Indonesia Gambar 3 Diagram Alir Penelitian 6 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan dari bulan Januari April Pengambilan data dilakukan melalui wawancara pakar yang bergerak di bidang Pepaya Callina dan buah Naga, Pusat Kajian Hortikultura Tropika IPB serta Sabila Farm - Yogyakarta. Jenis dan Metode Pengumpulan Data Data yang digunakan berupa data primer dan sekunder. Data sekunder diperoleh dari dokumen, literatur, jurnal ilmiah, laporan kajian t