Preview only show first 10 pages with watermark. For full document please download

Wawancara Choirul Mahfud Di Radio Nederland

Wawancara Choirul Mahfud di Radio Nederland

   EMBED


Share

Transcript

  Idul Fitri Bukan Hanya Ritual SajaRadio Nederland Wereldomroep10-10-2007 Dengarkan Choirul MahfudMerayakan Idul Fitri atau Lebaran jangan hanya terbatas padaritualformal saja, demikian tegas Choirul Mahfud, dosenUniversitasMuhammadiyah Surabaya. Lebaran dan mudik harusdimanfaatkan untukmemupuk perdamaian, memberantaskemiskinan dan menanganimasalah-masalah sosial lainnya.Selain itu menurut cendekiawan muslimini, lebaran juga harusdimaknakan untuk memberantas korupsi danmembangunpemerintahan yang baik dan bersih. Ikutilah keterangan lebihlanjut Choirul Mahfud kepada Radio Nederland Werelomroep.Momen pentingChoirul Mahfud (CM): Lebaran yang selama ini terkesan dimaknaihanyaritual semata. Tidak ada nuansa bagaimana umat muslimmenyentuhwilayah sosial keagamaan. Intinya adalah bagaimanalebaran itu tidakhanya merayakan bermaaf-maafan atau hanyasekedar pakai baju baru,tetapi bagaimana kita peduli denganmasyarakat kita yang miskin,kemudian yang masih mengalamiketerpinggiran, ketertindasan dan merekaselama ini tidak banyakdiajak bicara dalam kepentingan publik, bahkanjugakepentingan-kepentingan sosial keagamaan. Nah ini pentingbagaimana bagaimana semua pihak turut serta mengakomodir semua pihak.Nah lebaran menjadi momen penting untukbertemu. Karena semua orangyakin ingin sekali merayakandengan cara face to face atau bertemu,meskipun fasilitas-fasilitas tehnologi sudah banyak. Tapi orang masihsaja ingin menggunakan lebaran sebagai momen ketemu. Cumapersoalannyaketemu itu hanya sekedar ketemu. Saya kira bisadimanfaatkan lebihdari itu. Di mana lebaran itu bisa digunakanuntuk apa saja.Kurang optimalisasiRadio Nederland Wereldomroep (RNW): Misalnya apa yang bisa  dimanfaatkan dalam pertemuan lebaran dalam rangka mudik itu?CM: Mudik itu secara sosiologis bisa digunakan sebagairembukbagaimana menciptakan perdamaian yang selama ini mungkinhanya menjaditugas sebagian masyarakat yang terkena konflik.Nah bagi masyarakatyang mengalami konflik mudik itu bisamenjadi ruang pertemuan bersamadalam penciptakanperdamaian. Kalau adawilayah yang mengalamikemiskinanbagaimana momen Idul Fitri bisa dijadikan momen untukmewujudkan masyarakat yang sejahtera. Umat muslim mungkinsebagianmemikirkan, cuma optimalisasinya kurang.Misalkan ada Bani, kumpulan keluarga besar gitu. Itu saya kirasebagian ada, cuma optimalisasinya kurang. Nah, yang perlu kitaeksplorasi lebih lanjut adalah bagaimana kita sesama manusia,tapi itudalam rangka kepada Tuhan. Seringkali Tuhan itu hanyawilayahindividualistis. Jadi, ibadah pada Tuhan itu cenderungkesalehanindividual. Kita pergi ke mesjid menjalankan sholat IdulFitri. Begitubegitu. Sudah selesai, selesai. Setelah itu kembali kekota lagi.Dianggap gugur kewajiban, dosa-dosa di masa lalusudah terhapus.RNW: Jadi orang mudik itu mestinya meningkatperdamaian ataumemelihara perdamaian. Terus apa lagi? Sehubungan denganmasalahkorupsi sikap orang itu bagaimana?Untuk mengetahui jawaban Chairul Mahmud dan wawancaralengkap silakandengarkan di MP3.Kata Kunci: idul fitrihttp://www.ranesi.nl/arsipaktua/indonesia060905/idul_fitri_ritual07   1010