Preview only show first 10 pages with watermark. For full document please download

Bab Ii Kajian Teoritis Dan Hipotesis.

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS A. Hakekat Smash Kedeng smash adalah gerak kerja yang terpenting dan merupakan gerak

   EMBED

  • Rating

  • Date

    May 2018
  • Size

    430.7KB
  • Views

    2,687
  • Categories


Share

Transcript

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS A. Hakekat Smash Kedeng smash adalah gerak kerja yang terpenting dan merupakan gerak akhir dari gerak kerja serangan kedaerah lawan. Jenis smash pada sepak takraw ada dua yakni smash kedeng dan smash guling, smash kedeng lebih mudah karna gerakanya lebih simplek dibandingkan smash guling,maka pada tahap awal smash kedeng akan diberikan terlebih dahulu. (http://burhanbasyiruddin04.blogspot.com/2012/01/hubungan-antarakecepatan-reaksi-dan.html) Smash kedeng merupakan jenis smash yang sering dilakukan pada pemain sepak takraw guna memberikan serangan pada pihak lawan. Smash kedeng merupakan smash yang biasanya bola dipukul dengan punggung kaki atau kaki bagian luar. Untuk dapat mengembangkan teknik dasar smash maka harus ditunjang dengan komponen-komponen kondisi fisik yang baik dalam melakukan serangan smash yang benar.seperti ekuatan,kecepatan,keseimbangan,kelentukan, kelincahan dan pengembangan koordinasi. Diantara komponen-komponen kondisi fisik dalam melakukan smash,power dan fleksibilitas tampak lebih mendominasi dibandingkan komponen kondisi fisiklainya. Power yang utama terletak pada power otot tungkai. 1 Dalam melakukan smash kedeng dapat dibagi menjadi 3 tahapan gerakan smash, yaitu : 1. Tolakan Memulai tolakan dengan tumpuan salah satu kaki terlebih dahulu, kemudian diikuti gerakan merendahkan badan dengan jalan menekuk lutut agak dalam ke bawah, kemudian tolakan kaki tumpu ke atas bagian dalam secara eksplosif dengan bantuan kedua tangan. 2. Sikap badan di atas (saat Smash bola di atas) Setelah melakukan tolakan dengan tumpuan salah satu kaki secara eksplosif, luruskan tungkai serta putar badan (pinggul, punggung, bahu) kearah dalam. Kemudian lakukan smash dengan punggung kaki bagian luar, dibantu dengan putaran pinggul dan punggung. 3. Saat Mendarat Gerak ikutan dimulai dari tungkai, bahu dan lengan secara bersamaan berputar ke arah luar, kemudian tungkai ditarik ke bawah dan mendarat dengan dua kaki dalam posisi siap. Teori yang dikemukakan disini adalah teori yang berhubungan dengan variabel penelitian sehingga dapat melengkapi kerangka berfikir serta sebagai penjelasan tentang masalah penelitian yang menjadi dasar dalam perumusan hipotesis penelitian. 2 a. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Smash Kedeng 1. Kekuatan power otot tungkai Power otot tungkai pada dasarnya adalah kemampuan otot pada saat melakukan kontraksi. Yang terpenting dalam setiap latihan haruslah dilakukan sedemikian rupa sehingga atlet/pemain haruslah menggunakan tenaga yang maksimal untuk melakuka smash seperti yang dikemukakan oleh Galih Rosy dalam postingan di bahwa : Daya ledak atau explosive power adalah kemampuan otot atau sekelompok otot seseorang untuk mempergunakan kekuatan maksimal yang dikerahkan dalam waktu yang sependek-pendeknya atau sesingkat-singkatnya. Unjuk kerja kekuatan maksimal yang dilakukan dalam waktu singkat ini tercermin seperti dalam aktivitas tendangan tinggi, serta gerak lain yang bersifat eksplosif.. Kekuatan otot pada setiap cabang olahraga sangat dibutuhkan terutama pada cabang olahraga sepak takraw khususnya saat melakukan smash kedeng dalam permainan sepak takraw. Dalam permainan sepak takraw kekuatan otot tungkai berperan dalam melakukan smash kedeng. Dengan demikian fungsi otot tungkai dalam permainan sepak takraw sangat dominan sehingga perlu terus dilatih untuk mencapai kekuatan yang maksimal 2. Bakat/Keterampilan Penguasaan keterampilan sepak takraw sangat diperlukan, agar permainan dapat berjalan dengan baik, keterampilan tersebut dapat berupa keterampilan individual dan keterampilan penguasaan pertandingan, keterampilan individual meliputi : sepak sila, sepak badek, sepak kuda, menggunakan paha, menyundul 3 B. Hakikat Power Otot Tungkai Power merupakan salah satu komponen kondisi fisik yang dibutuhkan hampir semua cabang olahraga, terutama cabang olahraga yang menuntut atletnya mempunyai daya ledak otot, seperti dalam cabang atletik, bela diri, olahraga permainan, dan sebagainya. Hal ini dijelaskan oleh Harsono (2008:200) (http://mellstarnet.blogspot.com/2010/10/proposal-kontribusi-power-tungkaidan.html) Power atau daya ledak disebut juaga kekuatan eksplosif (Watson,1978, dalam Ismariyati 2008:59). Dan selain itu menurut Wahdjoedi (2000:61) menyebutkan bahwa daya ledak (power) adalah kemampuan tubuh yang memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk bekerja secara eksplosif. Power menyangkut kekuatan dan kecepatan kontraksi otot yang dinamis dan eksplosif serta melibatkan pengeluaran kekuatan otot yang maksimal dalam waktu yang secepat-cepatnya. Power merupakan hasil perkalian antara gaya (force) dan jarak (distance) dibagi waktu (time) atau dapat juga power dinyatakan sebagai kerja dibagi waktu (Krikendall, 1987, dalam Ismariyati 2009:59). Berdasarkan pengertian dan pendapat mengenai power, maka dapat disimpulkan bahwa power adalah perpaduan atau penggabungan antara kekuatan dan kecepatan. Maksudanya kekuatan dapat dikatakan power apabila dilakukan dengan sangat cepat. Dalam rangka peningkatan prestasi olahraga sepak takraw, komponen kondisi fisik power perlu mendapatkan perhatian khusus, terutama power tungkai. Karena untuk mencapai prestasi puncak bukan hanya kekuatan saja yang diperlukan, tetapi diperlukan juga peningkatannya bagi komponen fisik 4 kekuatan ini, yaitu power. Dan kekuatan merupakan dasarnya untuk membentuk power. Sesuai pendapat Harsono (2008:177) bahwa strength tetap merupakan dasar (basis) dari power dan daya tahan otot. Tungkai adalah anggota tubuh bagian bawah (lower body) yang tersusun oleh tulang paha atau tungkai atas, tulang tempurung lutut, tulang kering, tulang betis, tulang pangkal kaki, tulang tapak kaki, dan tulang jari-jari kaki. Fungsinya sebagai penahan beban anggota tubuh bagian atas (upper body) dan segala bentuk gerakan ambulasi. Adapun fungsi tungkai menurut Damiri (2004:5) menyatakan bahwa: tungkai sesuai fungsinya sebagai alat gerak, ia menahan berat badan bagian atas, ia memindahkan tubuh (bergerak), ia dapat menggerakkan tubuh kearah atas, dan ia adapat menendang, dan lain sebagainya. Berkiatan dengan hal tersebut, maka tungkai sebagai penggerak dalam permainan sepak takraw perlu memiliki power, yaitu otot yang selain kuat juga mampu menampilkan gerakan yang cepat. Hal ini dibutuhkan agar pemain dapat melakukan smash dengan tepat khususnya pada smash kedeng, sehingga diperlukan gerakan tungkai yang cepat pula. Selain itu untuk menahan beban tubuhnya dan juga pengaruh gravitasi bumi sehingga menjadi beban ganda yang harus diterima tungkai tersebut. Untuk itu otot tungkai dituntut memliki power. Tidak dapat dipungkiri kenyataannya bahwa power tungkai mempunyai keterkaitan dengan prestasi permainan sepak takraw. Agar otot tungkai memiliki power yang tinggi, maka harus diberi latihanlatihan yang sesuai dengan tuntutan tersebut, misalnya dalam metode latihan pliometrik seperti latihan lompat kodok (box-to-box jump). 5 C. Syarat-syarat Smash Kedeng 1. Power Otot Tungkai Power otot adalah kemampuan seseorang dalam mempergunakan kekuatan maksimum yang dikerahkan dalam waktu sepemdek-pendeknya. Dengan kata lain berhubungan dengan sistem anaerobik dalam proses pemenuhan energinya. Daya otot dapat disebut juga daya ledak otot (muscle power). Latihan yang dapat melatih power otot adalah latihan yang bersifat cepat atau berlangsung secepat mungkin. Contohnya: 1. vertical jump (meloncat ke atas), melatih daya ledak otot tungkai. 2. front jump (meloncat ke depan), melatih daya ledak otot tungkai. 3. side jump (meloncat ke samping), melatih daya ledak otot tungkai. 2. Kelentukan Togok Kelentukan atau daya lentur (flexibility) adalah evektivitas seseorang dalam penyesuaian diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh yang luas (Sajoto,1995:9). Jadi kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Kelentukan togok dalam penelitian ini adalah kemampuan power otot tungkai melakukan smash kedeng. Kelentukan adalah efektivitas seseorang dalam menyesuaikan diri untuk segala aktivitas dengan penguluran tubuh pada bidang sendi yang luas. Kelentukan dipengaruhi oleh elastisitas sendi dan elastisitas otot-otot serta dinyatakan dalam satuan derajat. Harsono (1988:163) menyatakan bahwa lentuk tidaknya seseorang 6 ditentukan oleh luas sempitnya ruang gerak sendi- sendinya. Jadi kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang gerak sendi. Kecuali oleh ruang gerak sendi, kelentukan juga ditentukan oleh elastisitas tidaknya otototot, tendon, dan ligamen. Sedangkan William (1990:87) menyatakan bahwa kelentukan sangat berguna sekali dalam tindakan preventif mengatasi cidera dan perbaikan postur yang buruk. Harsono (1988:163) menyatakan berdasar hasilhasil penelitian menyatakan bahwa perbaikan dalam kelentukan akan dapat: Mengurangi kemungkinan terjadinya cedera-cedera otot dan sendi; Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi, dan kelincahan; Membantu memperkembangkan prestasi; Menghemat pengeluaran tenaga (efisien) pada waktu melakukan gerakangerakan; dan Membantu memperbaiki sikap tubuh. 3. Kekuatan Otot Perut Kekuatan dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor. Bahwa menurut mochammad satojo (1997: 108), factor-faktor kekuatan adalah : 1), Faktor blomekanika, dari dua orang yang mmpunyai tegangan otot yang sama, akan berbeda kemampuannya mengangkat badan, 2). Faktor pengungkit, pengungkit di klasifikasikan dalam tiga kelas yaitu di bagi menurut letak sumbu pengungkit, gaya beban, dang gaya pengungkit. Dari batasan tersebut di atas, dapat di kemukakan bahwa otot perut yang memungkinkan mengembangkan tenaga maksimum dalam kontraksi yang maksimum untuk mengatasi beban atau tahanan. 7 Jadi kekuatan otot perut merupakan sejumlah daya tegang otot perut yang di pergunakan dalam kontraksi maksimum pada suatu aktivitas yang berat. D. Hakikat Latihan Ada beberapa definisi yang diberikan oleh para ahli olahraga tentang makna dari latihan. Para ahli fisiologi lebih cenderung memberikan definisi tentang latihan ini sebagai sesuatu untuk memperbaiki system organ atau alat tubuh dan fungsinya dengan tujuan untuk mengoptimalkan penampilan atau kualitas atlet.. Menurut Tegartia, (2010:12) latihan adalah suatu proses yang sistematis secara berulang-ulang secara tetap dengan selalu memberikan peningkatan beban. Dikatakan sistematis dalam pengertian bahwa latihan dilaksanakan secara teratur, berencana, sesuai jadwal menurut pola dan sistem tertentu, metodis berkesinambungan dari yang sedehana ke arah yang lebih kompleks. Untuk mencapai tujuan itu ada empat aspek latihan yang perlu diperhaikan dalam melakukan suatu latihan seperti : (1) latihan fisik (2) latihan teknik (3) latihan taktik (4) latihan mental. Keempat aspek yang di setbukan tersebut, harus dilatih dengan cara dan metode yang benar agar setiap aspek dapat berkembang semaksimal mungkin sehingga prestasi yang dicapai juga maksimal. Kondisi-Fisik-Olahraga-I. Pengertian latihan ini dapat mengandung beberapa makna dalam bahasa inggris yaitu practise, exrcise, dan training. Dalam istilah bahasa indonesia kata-kata tersebut mempunyai arti yang sama yaitu latihan dan 8 setelah diaplikasikan di lapangan memang nampak sama kegiatannya yaitu aktivitas fisik. Pengertian latihan yang berasal dari kata: Practise : aktivitas untuk meningkatkan keterampilan (kemahiran) berolaraga dengan menggunakan berbagai peralatan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan cabang olahraganya. Exercise : perangkat utama dalam proses latihan harian untuk meningkatkan kualitas fungsi sistem organ tubuh manusia, sehingga mempermudah olahragawan dalam penyempurnaan geraknya. Training : suatu proses penyempurnaan kemampuan berolahraga yang berisikan materi teori dan praktek, metode, dan aturan pelaksanaan sesuai dengan pendekatan ilmiah, memakai prinsip pendidikan yang terencana dan teratur, sehingga tujuan dan sasaran latihan dapat tercapai tepat pada waktunya. Latihan : proses berlatih yang dilakukan secara teratur, terencana berulangulang dan semakin lama semakin bertambah bebannya, serta dimulai dari yang sederhana ke yang lebih kompleks (sistematis dan metodis). Latihan adalah perangkat utama dalam proses meningkatkan kualitas fungsi organ tubuh manusia, sehingga dapat menyempurnakan gerakannya. Lebih lanjut ditambahkan oleh Eric Batty, (2008:2) tumbuh tenaga demi menjaga organ dan fungsi dalam keadaan sehat : kegiatan higenis seperti yang dilakukan demi berolahraga. Pelatihan atau mempromosikan keterampilan, 9 kesehatan, mental, perbaikan disiplin moral, yang diberikan untuk tujuan tersebut. Sehinggah sebuah penyelidikan, pelajaran tugas, latihan militer, atau angkatan laut, latihan musik sebuah latihan dalam komposisi. E. Hakikat Sepak Takraw Olahraga ini secara resmi dikenal sebagai sepak takraw. Sepak adalah bahasa Melayu untuk menendang dan takraw adalah kata Thai untuk bola anyaman. Oleh karena itu sepak takraw secara harafiah berarti menendang bola. Pemilihan nama ini untuk olahraga pada dasarnya merupakan kesepakatan antara dua negara lokomotif sepak takraw yakni Malaysia dan Thailand. Di Indonesia, khususnya di Sulawesi Selatan, sepak raga / takraw disebut meraga / maddaga yang dalam bahasa Bugis yang diambil dari kata siraga-raga yang berarti saling menghibur. Pada tahun 2002 dikembangkan nomor Sepak Takraw baru yang disebut Sepak Takraw Lingkaran (Circle-game), yaitu sepak takraw yang dimainkan di lapangan berbentuk lingkaran, masing-masing regu terdiri dari 5 orang pemain, regu tersebut memainkan bola dengan cara mengoper ke teman secara berhadapan dengan nomor yang saling berurutan, dengan operan sesuai tingkat kesulitannya (tingkat kesulitan tinggi nilai 3, tingkat kesulitran rendah nilai 1. Permainan ini di batasi oleh waktu selama 10 menit untuk masing-masing babak. Regu yang memenangkan perlombaan adalah regu yang paling banyak mengumpulkan nilai selama waktu 10 menit tersebut. Pada tahun 2006 Sepak Takraw Lingkaran digantikan dengan nomor baru yaitu : Hoop-Takraw, bentuk permainan nomor ini hampir sama dengan sepak takraw Lingkaran (circle-game), tetapi pemain yang 5 10 orang tersebut harus memasukkan bola ke atas Ring berdiameter 1 meter (bulatan besi) yang dipasang dengan tali setinggi 4,50 meter untuk puetri dan 4,75 meter untuk putera di tengah bulatan pemain. Pemain berusaha memasukkan bola ke ring sebanyak-banyaknya dengan pukulan yang telah ditentukan dalam waktu 30 menit.ada nomor Sepak Takraw kompetisi yang baru diperkenalkan mulai tahun 2005 yang dikenal dengan nama Double-event, nomor ini dimainkan oleh 2 orang dalam satu regunya. Aturan permainannya sama dengan Sepak Takraw kompetisi, hanya pemain yang servis tidak dari daerah circle (tempat tekong biasa servis), tetapi dari garis belakang (base-line) dengan bola dilambungkan sendiri dan disepak melewati net. Sepak takraw merupakan salah satu cabang olahraga yang menggunakan aktivitas fisik untuk memperagakan keterampilan gerak dengan tujuan tertentu. Tinjauan perilaku motorik mengungkapkan bahwa kesegaran motorik dan kesegaran jasmani sangat besar pengaruhnya bagi aktivitas fisik dalam melakukan keterampilan gerak. Muchammad Sajoto (1988:43) mengungkap dalam bukunya tentang komponen motor fitness dan kesegaran jasmani seseorang antara lain : Kesegaran cardiovaskular, kesegaran kekuatan otot, kesegaran keseimbangan tubuh, kesegaran kelentukan, koordinasi, keseimbangan, kecepatan dan daya ledak. 11 1. TEKNIK DAN SARANA PRASARANA Keterangan: a. Panjang Lapangan : 13,42 meter. b. Lebar Lapangan : 6,10 meter. c. Garis Batas : adalah garis (lines) yang lebarnya+ 5 cm. d. Lingkaran Tengah : Ditengah sebuah lapangan ada lingkaran yaitu tempat melakukansepakan bermulaan (service). dengan garis tengah lingkaran 61 cm. e. Garis seperempat lingkaran: Pada penjuru tengah kedua lapangan terdapat garis seperempat lingkaran tempat melambungkan bola kepada pemain yang melakukan sepakan permulaan (service) dengan jari-jari 90 cm. f. Tiang: Dua buah tiang sebagai tempat pengikat jaring, didirikan pada sebelah luar kedua garis samping kiri dan kanan dengan jarak 30,5 cm dari garis samping. Tinggi tiang 1,55 meter untuk laki-laki dan 1.45 meter untuk perempuan. 12 g. Jaring (net): Jaring dibuat dari bahan benang kasar, tali, atau dari nylon dengan ukuran lubang-lubangnya 4-5 cm. Lebar jaring 72 cm dan panjangnya tidak lebih dari 6,71 m. Pada pinggir atas, bawah dan samping dibuat pita selebar + 5 cm yang diperkuat dengan tali yang diikatkan pada kedua ring. Tinggi jaring 1,55 m dari tanah/lantai. Suharno HP (1995:7) latihan adalah suatu proses mempersiapkan organisme atlet secara sistematis untuk mancapai mutu prestasi yang maksimal dengan diberi beban-beban fisik dan mental yang teratur, terarah, meningkat, dan berulang-ulang. Untuk bermain sepak takraw yang baik, seseorang dituntut mempunyai kemampuan atau keterampilan dasar yang baik. Kemampuan dimaksud adalah menyepak dengan menggunakan bagian-bagian kaki, memainkan bola dengan kepala (main kepala), dengan dada, dengan paha (memaha), dengan bahu (membahu), dan dengan telapak kaki. Khalim (1996:19) menyatakan ketarampilan undividu yang mendasar dalam permainan sepak takraw adalah : (1) cara sepak sila, sepak kuda, sepak cungkil, sepak bedek, (2) memaha, (3) menanduk dan mendada. Sedang menurut Ratinus Darwis (1992:15) kemampuan dasar bermain sepak takraw adalah : Menyepak dengan menggunakan bahagian-bahagian kaki, memainkan bola dengan kepala (main kepala), memainkan bola sengan dada, memainkan bola dengan paha, memainkan bola dengan bahu (membahu) 13 Lebih lanjut Oleh Ismail Tola (1988:10-11) dalam bukunya menyatakan tentang taknik-taknik dasar dalam permainan sepak takraw adalah sebagai berikut: 1) Sepakan a) Sepak sila b) Sepak kuda c) Sepak cungkil d) Telapak kaki 2) Mengkop a) Bagian dahi b) Bagian kiri dan kanan c) Bagian belakang 3) Menahan dengan dada 4) Menahan dengan paha 5) Menahan dengan bahu Sesuai dengan penjelasan yang dikemukakan di atas maka kemampuan untuk melakukan suatu teknik dasar permainan sepak takraw merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan antara satu dengan yang lainnya. Tanpa menguasai kemampuan dasar atau teknik dasar, sepak takraw tidak dapat dimainkan dengan baik. Teknik dasar dimiliki dengan baik bila berlatih dengan baik dan kontinyu. Namun tidak berarti bahwa prestasi sepak takraw itu hanya 14 ditentukan oleh pemilik teknik dasar yang baik saja. Faktor-faktor lain pun banyak lagi yang menunjang peningkatan prestasi. Dalam tulisan ini dibahas teknik-teknik dasar permainan sepak takraw seperti yang telah disinggung di atas, meliputi sepakan, heading (main kepala), mendada, memaha, membahu. a. Sepakan atau Menyepak Dalam permainan sepak takraw, menyepak (sepakan) merupakan gerak yang dominan. Dapat dikatakan bahwa keterampilan menyepak itu merupakan ibu dari permainan sepak takraw karena bola dimainkan terbanyak dengan kaki, mulai dari permulaan permainan sampai membuat point atau angka. Di antara kemampuan menyepak atau teknik menyepak itu adalah 1) Sepak Sila Sepak sila adalah menyepak bola dengan menggunakan kaki bagian dalam. Sepak sila sering digunakan untuk menerima dan menimang bola atau menguasai bola, mengumpan dan hantaran serta dapat menyelamatkan serangan lawan. 2) Sepak Kuda Sepak kuda atau sepak kura adalah sepakan yang dilakukan dengan menggunakan punggung kaki. Sepak kuda digunakan untuk memainkan bola yang datangnya rendah dan kencang atau keras, menyelamatkan dari serangan lawan, memainkan bola, mengawal atau menguasai bola dalam usaha penyelamatan bola. 3) Sepak Cungkil 15 Sepak cungkil adalah sepakan atau menyepak bola dengan menggunakan jari kaki atau ujung kaki yang digunakan untuk mengambil dan menyelamatkan bola yang jauh dari jangkauan dan datangnya rendah. 4) Menapak Menapak adalah sepakan atau menyepak bola dengan menggunakan telapak kaki. Menapak digunakan untuk smesh ke pihak lawan, menahan atau memblok smesh pihak lawan, dan untuk menyelamatkan atau mengambil bola dekat di atas net. 5) Sepak Badek atau Sepak