Preview only show first 10 pages with watermark. For full document please download

Geologi Dan Karakteristik Rekahan Pada Batugamping Di Daerah Nglipar, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta

GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK REKAHAN PADA BATUGAMPING DI DAERAH NGLIPAR, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Kesarjanaan Strata Satu,

   EMBED

  • Rating

  • Date

    June 2018
  • Size

    635KB
  • Views

    4,847
  • Categories


Share

Transcript

GEOLOGI DAN KARAKTERISTIK REKAHAN PADA BATUGAMPING DI DAERAH NGLIPAR, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar Kesarjanaan Strata Satu, Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung Disusun oleh: Riky Regandara PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI FAKULTAS ILMU DAN TEKNOLOGI KEBUMIAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2009 ABSTRAK Secara administratif, daerah penelitian berada di wilayah Nglipar dan sekitarnya, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Secara geografis, daerah penelitian terletak pada LS dan BT. Daerah penelitian dapat dibagi menjadi dua satuan geomorfologi, yaitu: Satuan Perbukitan Volkanik di bagian utara dan Satuan Perbukitan Homoklin di bagian selatan. Daerah penelitian tersusun atas tiga satuan stratigrafi tidak resmi dengan urutan dari tua ke muda, yaitu: Satuan Breksi Andesit yang berumur N5-N6, Satuan Batupasir-Napal Lempungan yang berumur N7-N9, dan Satuan Batugamping Kalkarenit yang berumur N10-N14. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian berupa sesar mendatar, yaitu Sesar Ngalang yang berarah timurlaut-baratdaya. Jenis pergerakan sesar ini adalah mendatar mengiri. Sesar ini dibentuk oleh gaya kompresi yang berarah relatif utara-selatan. Observasi rekahan dilakukan di tiga lokasi pada litologi batugamping. Jenis rekahan yang dijumpai adalah extension fracture dan shear fracture. Pola distribusi spasi terhadap jumlah kumulatif rekahan di daerah penelitian mengikuti distribusi fungsi pangkat (power law) yang mengindikasikan sistem rekahan bersifat fraktal. Dimensi fraktal mengindikasikan distribusi dan perilaku yang sama pada berbagai skala yang berbeda. Terdapat dua populasi rekahan pada setiap lokasi observasi rekahan. Nilai intensitas rata-rata extension fracture tertinggi terdapat di lokasi 2, sebesar 2.8%, diikuti selanjutnya di lokasi 1 sebesar 1.5%, dan lokasi 3 sebesar 1.5%. Nilai intensitas rata-rata shear fracture tertinggi terdapat di lokasi 1 sebesar 8.2%, diikuti selanjutnya di lokasi 3 sebesar 2.8%, dan lokasi 2 sebesar 1.1%. ii KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan ridho-nya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini. Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat mencapai gelar kesarjanaan Strata Satu (S1) di Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut Teknologi Bandung. Kajian tugas akhir meliputi kondisi geologi dan karakteristik rekahan pada batugamping di daerah penelitian. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. Benyamin Sapiie, Ph.D dan Dr. Ir. Agus H. Harsolumakso atas kesediaannya menjadi pembimbing dalam pelaksanaan Tugas Akhir ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik dari setiap pembaca Tugas Akhir ini. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi semua pihak yang telah membacanya. Atas perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih. Bandung, Januari 2009 Penulis Riky Regandara NIM iii DAFTAR ISI Hal. HALAMAN JUDUL LEMBAR PENGESAHAN... i ABSTRAK...ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR GAMBAR... vi DAFTAR FOTO...vii DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GRAFIK... ix DAFTAR LAMPIRAN... x BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Maksud dan Tujuan Lokasi Penelitian Tahap dan Metode Penelitian Hasil Akhir... 3 BAB II GEOMORFOLOGI 2. 1 Fisiografi Regional Jawa Tengah Penafsiran Kondisi Geomorfologi Daerah Penelitian Satuan Geomorfologi Tipe Genetik dan Pola Aliran Sungai... 9 BAB III STRATIGRAFI 3. 1 Stratigrafi Regional Pegunungan Selatan Stratigrafi Daerah Penelitian iv BAB IV STRUKTUR GEOLOGI 4. 1 Struktur Geologi Regional Struktur Geologi Daerah Penelitian Mekanisme Pembentukan Struktur Geologi BAB V SEJARAH GEOLOGI BAB VI KARAKTERISTIK REKAHAN PADA BATUGAMPING 6. 1 Pendahuluan Teori Dasar Data Rekahan Metode Pengambilan Data Lokasi Pengambilan Data Data Rekahan Pengolahan Data Rekahan Pemilahan Data Pengolahan Data Rekahan Intensitas Rekahan pada Batugamping BAB VII KESIMPULAN DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN v DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1 Peta lokasi penelitian... 2 Gambar 2.1 Peta fisiografi Jawa Tengah (Van Bemmelen, 1949 op. cit. Sutarto, et al., 2007)... 4 Gambar 2.2 Interpretasi kelurusan daerah penelitian... 5 Gambar 2.3 Diagram roset yang mengambarkan pola kelurusan di daerah penelitian... 6 Gambar 2.4 Tipe genetik dan pola aliran sungai di daerah penelitian... 9 Gambar 3.1 Stratigrafi regional Pegunungan Selatan (Toha, et al., 2000 op. cit. Akmaludin, 2007) Gambar 3.2 Kolom stratigrafi tidak resmi daerah penelitian (tanpa skala) Gambar 4.1 Struktur geologi Yogyakarta dan sekitarnya berdasarkan anomali residual (Widiono, 2007) Gambar 6.1 Jenis rekahan berdasarkan pergerakan relatif terhadap bidang rekahan (Twiss dan Moores, 1992) Gambar 6.2 Jenis rekahan berdasarkan asosiasinya dengan struktur geologi lain (Twiss dan Moores, 1992) Gambar 6.3 Metode scanline (Sapiie, 1998 op. cit. Anshori, 2006) Gambar 6.4 Peta lokasi observasi rekahan vi DAFTAR FOTO Foto 2.1 Satuan Geomorfologi Perbukitan Volkanik... 7 Foto 2.2 Kali Dowo... 7 Foto 2.3 Satuan Geomorfologi Perbukitan Homoklin... 8 Foto 2.4 Kali Oyo... 9 Foto 3.1 Satuan Breksi Andesit Foto 3.2 Fragmen pada Breksi Andesit Foto 3.3 Satuan Batupasir-Napal Lempungan Foto 3.4 Singkapan batupasir Foto 3.5 Struktur sedimen pada batupasir dan napal Foto 3.6 Singkapan konglomerat Foto 3.7 Kontak Satuan Batupasir-Napal Lempungan dengan Satuan Breksi Andesit yang berada dibawahnya Foto 3.8 Satuan Batugamping Kalkarenit Foto 3.9 Struktur sedimen pada batugamping Foto 3.10 Kontak Satuan Batugamping Kalkarenit dengan Satuan Batupasir-Napal Lempungan yang berada dibawahnya Foto 4.1 Pergeseran satuan batuan Foto 6.1 Tempat observasi rekahan di lokasi Foto 6.2 Tempat observasi rekahan di lokasi Foto 6.3 Tempat observasi rekahan di lokasi vii DAFTAR TABEL Tabel 6.1 Hasil pemilahan data rekahan Tabel 6.2 Nilai k, c, dan R 2 dari persamaan regresi pada grafik antara spasi rekahan terhadap jumlah kumulatif rekahan di tiga lokasi observasi Tabel 6.3 Intensitas rekahan pada batugamping di daerah penelitian viii DAFTAR GRAFIK Grafik 6.1 Grafik log-log antara jumlah kumulatif rekahan terhadap spasi rekahan di lokasi 1 setelah diregresi power law Grafik 6.2 Grafik log-log antara jumlah kumulatif rekahan terhadap spasi rekahan di lokasi 2 setelah diregresi power law Grafik 6.3 Grafik log-log antara jumlah kumulatif rekahan terhadap spasi rekahan di lokasi 3 setelah diregresi power law Grafik 6.4 Hubungan antara intensitas rekahan terhadap interval jarak pengukuran di lokasi Grafik 6.5 Hubungan antara intensitas rekahan terhadap interval jarak pengukuran di lokasi Grafik 6.6 Hubungan antara intensitas rekahan terhadap interval jarak pengukuran di lokasi ix DAFTAR LAMPIRAN LAMPIRAN A LAMPIRAN B LAMPIRAN C LAMPIRAN D LAMPIRAN E LAMPIRAN F LAMPIRAN G LAMPIRAN H LAMPIRAN I LAMPIRAN J LAMPIRAN K LAMPIRAN L ANALISIS PETROGRAFI ANALISIS MIKROPALEONTOLOGI ANALISIS GRANULOMETRI ANALISIS KALSIMETRI ANALISIS STRUKTUR DATA REKAHAN PEMILAHAN DATA REKAHAN PENGOLAHAN SPASI REKAHAN PENGOLAHAN INTENSITAS REKAHAN PETA LINTASAN PETA GEOMORFOLOGI PETA GEOLOGI x