Preview only show first 10 pages with watermark. For full document please download

Makalah (massa, Pusat Massa, Dan Momen Inersia)

   EMBED

  • Rating

  • Date

    June 2018
  • Size

    971.8KB
  • Views

    4,869
  • Categories


Share

Transcript

MAKALAH INTEGRAL GARIS Disusun untuk Memenuhi Tugas Kalkulus Lanjut 2 Dosen Pengampu : Dra. Emi Pujiastuti, M.Pd oleh Kelompok IV : 1. Achmad Fauzan (4101409004) (4101409004) 2. Arina Dwi Nur Afriyani (4101409016) (4101409016) 3. Jefri Mahendra Kisworo (4101409018) (4101409018) 4. Hanifah Mawaddah (4101409046) (4101409046) 5. Taulia Damayanti (4101409050) (4101409050) Rombel 04 Hari Kamis pukul 07.00 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Deskripsi Makalah ini akan membahas tentang konsep dan cara menghitung massa, pusat massa, dan momen inersia dengan integral lipat dua. 1.2. Prasyarat Materi prasyarat yang diperlukan adalah sebagai berikut: 1. Geometri Dasar 2. Kalkulus 1, Kalkulus 2, dan Kalkulus Lanjut 1 3. Materi sebelumnya tentang integral lipat dua dalam koordinat kartesius dan koordinat kutub 1.3. Rumusan Masalah Rumusan masalah dari makalah ini sebagai berikut: 1. Bagaimana konsep massa, pusat massa, dan momen inersia pada keping datar? 2. Bagaimana konsep massa, pusat massa, dan momen inersia pada koordinat kartesius, koordinat silinder, dan koordinat bola? 1.4. Kompetensi Dasar dan Indikator Kompetensi Dasar : Memahami dan menghitung massa, pusat massa, dan momen inersia dengan integral lipat dua. Indikator : 1. Mengetahui dan memahami konsep massa, pusat massa, dan momen inersia pada keping datar, koordinat kartesius, koordinat silinder, dan koordinat bola. 2. Dapat menghitung massa, pusat massa, dan momen inersia pada keping datar dengan menggunakan integral lipat dua. 1.5. Tujuan Pembelajaran Pembelajaran Mahasiswa mampu memahami dan dapat mencari massa, pusat massa, dan momen inersia dengan integral lipat dua. 2 BAB II PEMBAHASAN 2.1 MASSA DAN PUSAT MASSA SUATU KEPING DATAR DALAM SISTEM KOORDINAT KARTESIUS Selain untuk menghitung isi benda padat, salah satu penggunaan lain dari integral lipat dua adalah untuk menentukan massa, pusat massa, dan momen inersia suatu keping datar dengan rapat masa yang tak homogen. Rapat massa keping di setiap titiknya bergantung pada letak titik tersebut, yaitu merupakan fungsi dua peubah. Kerapatan massa keping datar yaitu besar massa per satuan luas, dapat dinyatakan sebagai fungsi dalam   dan      ≤≤ ≤≤     ≤≤  ≤≤          biasanya disimbolkan dengan ( , ). Dipunyai sebuah keping datar dengan rapat massa tak homogen yang berbentuk daerah = , , pada atau . = , , dimana dan kontinu , dimana dan kontinu ……(gambar.1) , , pada [ , ] ……(gambar.2) Rapat massa di setiap titik pada keping ( , ) pada keping di mana adalah ( , ) merupakan fungsi kontinu pada  D. Kedua keping datar tersebut diperlihatkan pada gambar berikut:   = ( ) d = ( )   ∅ = ( ) o a  ∅   =  c X X o b gambar 1 gambar 2 3 ( ) 2.1.1 Kontruksi Rumus Massa, Momen Terhadap Sumbu Koordinat dan Pusat Massa Keping Buatlah jaring ∆   . untuk keping yang terdiri dari  buah persegi panjang yang semuanya beririsan dengan daerah diperlihatkan pada gambar dibawah ini  ∆  0  = ( )  Gambar 2   = ( ) ∆ D        ∆      = seperti Gambar 1 ∆   ( ) D 0 ∆ ∆      = ( ) Komponen jaring yang ke- i adalah ∆ ∆ ∆ ∆ = Ukuran jaring ke-i didefinisikan sebagai persegi panjang diagonal terbesar dari persegi panjang 4   ditulis dengan lambang | |.        …    ∆   ∆   ∆ ∆           Pilihlah titik ( , Keping dapat dipandang sebagai sistem , titik  maka ) pada komponen jaring ke- i. , = 1, 2 , partikel yang terletak di , . Jika massa partikel ke- i adalah = ∆ , , Massa sistem n partikel tersebut adalah = =1 , =1 Bentuk ini merupakan jumlah Riemann yang mempunyai limit karena 2.1.2 . kontinu pada Definisi Massa dan Pusat Massa Suatu Keping Datar dalam Koordinat Kartesius      ∆ →    ∆         Massa keping didefinisikan sebagai limit dari jumlah Riemann ini, yaitu = lim | | 0 =      , = =1 ( , ) ( , ) Momen Massa Keping  D Terhadap Sumbu  X    Momen massa keping terhadap sumbu didefinisikan sebagai limit   jumlah Riemann dari momen massa sistem n partikel terhadap   sumbu , yaitu        ∆     ∆ →   = lim | = | 0 , =1      ( , ) 5       = ( , ) Momen Massa Keping  D Terhadap Sumbu Y         ∆ →     ∆                 Momen massa keping terhadap sumbu didefinisikan sebagai limit   jumlah Riemann dari momen massa sistem partikel terhadap sumbu , yaitu = lim | | 0 = , = ( , ) Pusat Massa Keping  D      Pusat massa keping = ( , ) =1 dan   adalah titik ( , ), dimana =     , = , CATATAN Perhatikan bahwa untuk menghitung integral lipat duanya kita mengambil proyeksi daerah    terhadap sumbu atau terhadap sumbu   . Perhatikan kembali kedua gambar pada masalah di atas, yang pertama bila   proyeksinya pada sumbu    adalah selang [ , ] sedangkan yang kedua, bila proyeksinya terhadap sumbu adalah selang [ , ]. Untuk  memudahkan perhitungannya, seringkali kita harus membuat transformasi ke koordinat kutub. 2.2 MOMEN INERSIA PADA SUATU KEPING DATAR DALAM SISTEM KOORDINAT KARTESIUS Momen suatu partikel terhadap titik atau garis yang tetap disebut momen pertama, yang didefinisikan sebagai hasil kali massa partikel dengan   jaraknya terhadap titik atau garis tersebut. Sekarang kita akan mendefinisikan momen kedua dengan cara serupa tetapi jaraknya diganti oleh kuadrat jaraknya. 6 Momen kedua suatu partikel terhadap titik atau garis yang tetap, dikenal sebagai momen inersia, didefinisikan sebagai hasil kali massa dengan kuadrat jarak partikel terhadap titik atau garis itu. Berikut ini definisinya secara matematis.  Definisi Momen Inersia, Momen inersia dari partikel dengam massa                      ≤≤   ≤≤  ∅          ≤≤   ≤≤  ∅                 ∆→     ∆                dan jaraknya  satuan dari garis = , ditulis , didefinisikan sebagai 2 Seperti halnya dengan momen pertama untuk keping datar inersia dari keping terhadap kedua sumbu koordinat didefinisikan sebagai limit jumlah dari momen inersia sistem koordinat itu. Sistem ( , , momen -partikel terhadap kedua sumbu -partikel tersebut masing-masing terletak di titik  ) dengan rapat massa ( , ) . Dipunyai sebuah keping datar dengan rapat massa terdistribusi secara kontinu berbentuk daerah tertutup = {( , )| yang dapat ditulis sebagai , ( }, di mana dan , ( }, di mana dan kontinu pada [ , ] atau = {( , )| kontinu pada [ , ] Rapat massa di setiap titik  ( , ) pada keping mana merupakan fungsi kontinu pada terhadap sumbu koordinat dan titik asal ( , ), di adalah , maka momen inersia keping didefinisikan sebagai berikut Momen Inersia Terhadap Sumbu = lim = 2 0 2 , = =1 , 7 2 , Momen Inersia Terhadap Sumbu   ∆       ∆ →      = lim | = | 0 2       , = =1 2 , Momen Inersia Terhadap Titik     = 2 ,  + Jari-jari kitaran Jari-jari kitaran (radius of gyration) suatu keping   terhadap suatu sumbu didefinisikan sebagai bilangan positif  yang memenuhi   2 di mana  = adalah adalah momen inersianya terhadap sumbu itu dan adalah massa kepingnya. 2.3  MASSA, PUSAT MASSA, DAN MOMEN INERSIA SUATU BENDA DALAM KOORDINAT KARTESIUS Salah satu aplikasi dari integral lipat tiga adalah untuk menentukan massa dan pusat massa dari benda pejal berdimensi tiga. Konsep massa dan pusat massa dikembangkan dari konsep yang sama pada pelat datar yang sangat tipis yang disebut lamina. Tiga macam sistem koordinat dapat digunakan dalam menghitung integral, namun pemilihan sistem koordinat yang akan dipakai harus tepat agar dalam melakukan integral menjadi lebih mudah. 8 Konsep massa dan pusat massa digeneralisasi secara mudah ke daerah-daerah benda pejal. Besar kerapatan massa dari benda pejal berdimensi tiga adalah menyatakan besarnya massa tiap satuan volum.  Khusus benda pejal yang homogen kerapatan massa pada titik  ( , , ) biasa dinotasikan dengan  ( , , ) berupa konstanta. Saat ini, proses yang mengarah pada rumus integral yang benar telah dikenal dengan baaik dan dapat diringkas dalam sebuah motto, yaitu iris, hampiri, integralkan. Sebagaimana dalam pembahasan pusat massa lamina, dalam benda pejal juga dikenal istilah total massa, total momen inersia, dan pusat massa. Dengan langkah penurunan yang serupa seperti pada lamina, kita peroleh beberapa rumus untuk benda pejal berikut Total Massa          = , ,  Total Momen Massa Terhadap Sumbu          = , , Pusat Benda Relatif Terhadap Sumbu    =          Momen Inersia Terhadap Bidang = 2 + 2 , , 9  .  Total Momen Massa Terhadap Sumbu       = , ,  Pusat Benda Relatif Terhadap Sumbu   =                              Momen Inersia Terhadap Bidang 2 = 2 +  . , , Total Momen Massa Terhadap Sumbu = , , Pusat Benda Relatif Terhadap Sumbu = Momen Inersia Terhadap Bidang 2 = 2 + , , Pusat Massa Benda Pejal        , , = , , 10  . 2.4 MASSA, PUSAT MASSA, DAN MOMEN INERSIA SUATU BENDA DALAM KOORDINAT SILINDER Ketika sebuah daerah benda padat  dalam ruang bedimensi tiga mempunyai sebuah sumbu simetri, maka perhitungan integral lipat tiga atas  seringkali dipermudah dengan menggunakan koordinat silinder. Koordinat silinder dan koordinat kartesius saling dihubungkan oleh persamaan  –  persamaan                            = cos = sin = 2 + 2 2 = Ketika dituliskan dalam koordinat silinder. Sebagai hasilnya, fungsi ( , , ) ditransformasikan menjadi , , = cos , sin , = , , = Dengan langkah penurunan yang serupa seperti pada lamina, kita peroleh beberapa rumus untuk benda pejal pada koordinat silinder adalah berikut Total Massa       = , ,             2 = 1 2( 1( ) ) 2( 1( , ) , ) Total Momen Massa Terhadap Sumbu       =  , , Pusat Benda Relatif Terhadap Sumbu   = 11       cos , sin ,           Momen Inersia Terhadap Bidang = ( 2 + 2 )  . , ,  Total Momen Massa Terhadap Sumbu       = , ,  Pusat Benda Relatif Terhadap Sumbu   =                                Momen Inersia Terhadap Bidang 2 = + 2  . , , Total Momen Massa Terhadap Sumbu = , , Pusat Benda Relatif Terhadap Sumbu = Momen Inersia Terhadap Bidang = 2 + 2 , , 12  . Pusat Massa Benda Pejal        , , 2.5 = , , MASSA, PUSAT MASSA, DAN MOMEN INERSIA SUATU BENDA DALAM KOORDINAT BOLA Koordinat bola dan koordinat kartesius saling dihubungkan oleh persamaan – persamaan          = sin cos = sin sin = cos                         Ketika dituliskan dalam koordinat bola. Sebagai hasilnya, fungsi ditransformasikan menjadi         ≤≤  ≤≤  , , = dimana, 0 dan 0 sin cos , sin = 2 sin , cos = ( , , ) , , sin 2 dari sumbu 2 dari sumbu positif ke sumbu positif ke sumbu negatif  negatif  Dengan langkah penurunan yang serupa seperti pada lamina, kita peroleh beberapa rumus untuk benda pejal pada koordinat bola adalah berikut Total Massa               = , , = , , 13 2 sin Total Momen Massa Terhadap Sumbu                                                        = , , Pusat Benda Relatif Terhadap Sumbu = Momen Inersia Terhadap Bidang = ( 2 + 2 )  . , , Total Momen Massa Terhadap Sumbu = sin sin , , Pusat Benda Relatif Terhadap Sumbu = Momen Inersia Terhadap Bidang = ( 2 + 2 ) , , Total Momen Massa Terhadap Sumbu = sin cos , , 14  .   Pusat Benda Relatif Terhadap Sumbu   =           Momen Inersia Terhadap Bidang = ( 2 2 +  . ) ( , , ) Pusat Massa Benda Pejal        , , = , , CONTOH SOAL 1. Carilah massa, momen massa terhadap kedua sumbu, dan pusat massa dari lamina segitiga      dengan titik sudut (0,0), (1,0) dan (0,2) jika fungsi , kerapatannya adalah =1+3 + . (James Stewart. 1999. Kalkulus Edisi Keempat. Halaman: 360) Penyelesaian: Daerah Y  yang terjadi adalah  − =2 2 2 D X 0 1 15    −− −− ⟺  −− ⟺⟺− − −        ≤≤ ≤≤ −   −           −       −  −     −             −  −               −    −   −    −   −   −    Dari titik  1,0 dan (0,2) didapat persamaan perbatasan daerah 0 2 = 0 ( 1 0 1 1 = 2 yaitu: 1 )=2 =2 2 2 Apabila daerah dipartisi terhadap sumbu , diperoleh daerah integrasi yaitu: = , 0 1, 0 Massa lamina 2 2 adalah 12 2 = , = 1+3 + 0 1 = 2 +3 + 2 0 0 1 =2 2 3 1 =4 =0 2 1 =4 3 0 8 Jadi, massa lamina adalah satuan massa. 3 Momen massa keping terhadap sumbu 12 2 = , = (1 + 3 + ) 0 2 12 2 1 = +3 0 2 + = 2 +3 2 2 +3 2 2 2 + 0 1 = 2 2 + 0 1 = 2 2 2 +6 2 6 3 + 0 16 (4 2 2 2 2 8 +4 2 2 ) 2 =2 2 =0 = 0 8 3  −   −  −     −   −   −    −     −              −  −                 −   −       −  −   −     −     −   −        −  −       −  −      −  −   −− −−    1 1 = 2 2 2 2 +6 3 6 +2 2 4 3 +2 = 0 4 4 3 0 1 4 1 2 3 =4 =4 2 0 Jadi, momen massa keping Momen massa keping =4 4 0 1 1 2 4 terhadap sumbu 1 = 4. =1 4 adalah 1. terhadap sumbu 12 2 = , = 1+3 + 0 0 12 2 1 = +3 0 1 = = 0 3 +1 2 2 1 2 3 +1 2 2 2 4 8 +4 2 4 8 +4 2 + 2 2 = 20 + 28 = 0 = + 2 3 =0 3 2 1 3 (2 + 2 ) 2 2 2 2 2 3 6 2 40 56 + 20 3 + 28 2 6 0 1 2 5 +7 0 1 + 2 1 + =2 2 3 3 3 3 +1 0 = 2 2 2 0 1 = = 0 0 1 2 + 1 20 6 5 2 6 3 3 2 3+ 2 28 6 6 + = 5 Jadi, momen massa keping 28 4 = 6 20 = terhadap sumbu 17 4 12 18+28 6 2 3 3 3 11 6 . adalah 11 6 . 2 + 28 6 1 0 Pusat massa lamina   = =   = 1 3 = . 8 8 3 11 11 3 33 11 = 16 = . = = . 8 16 8 48 16 3 Pusat massa lamina 2.     berada dititik             →→    Diketahui suatu keping = 8 dan sumbu grafik  , adalah =1+ 3 11 , 8 16 .      yang dibatasi oleh suatu grafik fungsi , tentukan momen inersia dari keping , sumbu keping terhadap sumbu . (Koko Martono, halaman 69). 2 3 = 0, = 0. = 8, = 4. yang terjadi adalah Y = 2 3 4 2 DD X 0 , terhadap , dan titik O. Kemudian tentukan juga jari-jari kitaran Penyelesaian: Daerah 2 3 . Jika rapat massa di setiap titik  ( , ) pada sumbu Grafik  = = 2 4 8 6 18       ≤≤ ≤≤                                          Apabila daerah =  , dipartisi terhadap sumbu 0 2 3 8, 0 Momen inersia keping terhadap sumbu 2 3 8 2 = , , sehingga daerah integrasi 2 = 1+ 0 0 2 3 8 2 = 3 + 2 3 3 = 3 0 = 9 2 4 3 + + 56 = 9 3584 + 55296 63 = 3 0 512 + 2 + 3.84 . 83 56 58880 63 = 3 1 4 4 =0 11 3 2 = = + 3 = 4 512 9 + 3.83 . 22 7 + 9 = 2 , 56 9 + 0 6144 adalah 934,6 terhadap sumbu 2 3 8 = 14 8 3 = 934,6 terhadap sumbu Momen inersia keping 3 512                                     Momen inersia keping  8 4 14 3 3 8 3 3 0 8 = 1 = 0 0 83 2 8 2 = 1+ 0 0 2 3 8 8 2 = + 3 0 0 8 3 + 0 = = 3.211 11 + 73728 11 + 0 8 = 2 = 1 2 13 3 3.25 . 211 32 = = 3 11 3 11 6144 11 + 1 19 3 2 2 3 32 + 6144 = = 6702,5. 2 3 16 8 3 0 0 = 11 16 3.8 3 3.8 3 11 + 6144 + 67584 11 32 7  Jadi, momen inersia keping  adalah 6702,5. Momen Inersia terhadap titik O adalah    =   terhadap sumbu + = 934,6 + 6702,5 = 7637,1 Untuk menentukan jari-jari kitaran keping D terhadap sumbu y, kita harus menghitung dahulu massa keping. Massa keping  2 3                   8 = , = 1+ = 0 0 8 2 3 = + 0 864 = 5 1 7 3 2 = 5 5 3 + 3 20 10 8 3 0 = 3.25 5 memenuhi    = = 6702,5      ≥       Diketahui keping 2 3.210 20 =0 = 96 5 + 768 5 + pada keping 2  > 0 yang = 38,79 172,8 Jadi, jari-jari kitaran keping D terhadap sumbu lingkaran 2 2 adalah bilangan = 6,228 3. + 1 = 3 = 172,8. Jari-jari kitaran keping D terhadap sumbu 2 + 0 3      2 8  adalah 6,228 berbentuk daerah tertutup yang dibatasi oleh setengah = 10 , 0 dan sumbu , adalah . Jika rapat massa disetiap titik  2 =1+ + 2 tentukan massa keping, momen massa terhadap kedua sumbu koordinat dan titik pusatnya. (Koko Martono. Halaman : 66) Penyelesaian: Persamaan lingkaran Sehingga diperoleh:   ⟺  −  2 + 2 = 10 20 2 + 2 10 = 0.  Pusat lingkarannya adalah −   −  − − −         −   −  −      1 2  1 , 1 = 2 1 . 0, 2 . 2 10 = 0,5 . Jari-jarinya adalah 1 = 2 4 Daerah + 1 2 = 4 1 4 .0 + 1 10 4 2 1 0= 4 . 1 00 = 25 = 5. yang terjadi adalah    ≥ Y 2 10 + 2 = 10 , 10 D 5 X 0   Daerah = dibawa ke dalam koordinat kutub, diperoleh    ≥ 2 2 10 + 2 = 10 , 10 D 5  0 =0            ⟺   ⟺     ≤≤  ≤≤  2 Dalam koordinat kutub, persamaan lingkaran sebagai 2 2 = 10 , = cos , dan = + 2 = 10 sin . = 10 2 = 10 sin = 10 sin Sehingga daerah integrasi = , 21 0 2 ,0 10 sin ditulis      , Rapat massanya dalam koordinat kutub menjadi =1+                                               = elemen luasnya menjadi . dan Massa keping 2 10 sin = , = , = 2 10sin 2 2 = 0 2 = 3 + 3 1000 3 100 0 3 1 3 0 1000 0 1 = 0 0 = + 1+ + 10 sin 2 2 0 2 2 2 2 2 2 + 50 0 0     ⟺   −−   , sin2 + cos2 sin2 =1 sin  =1 = −  −    −         −  −         − −    −      ≈               = = = = 2 1000 3 2 1000 3 0 2 2 3 3 3 1 1 3 + 50 4 Jadi, massa keping Momen massa keping = + 50 0 0 1000 2 3 + 50 0 1000 1 3 2 1 , + + 50 2 0 50 2 2 0 0 = 2 0 50 sin2 2 9 + terhadap sumbu 22 2 50 2 2000 sin 1 2 1 adalah 237,9 = 1 , 4 25 2 2 1 2 2 0 237,9 2 cos 2 cos                                   − −     −      − −        −      −      −           −             −    −   2 10 sin = 0 sin 1+ 3 + 0 2 10 sin = 0 2 = 0 sin 2 sin 0 1 4 4 sin + 1 10 sin 3 3 0 2 sin5 = 2500 sin + 2 1000 3 0 sin4 0 2 = 2500 cos2 1 2 cos + 1000 3 0 2 0 1 1 2 2 2 cos2 2 = 2500 1 2cos2 1 1 + cos4 cos 0 + 1000 3 2 1 cos2 + cos2 2 2 4 4 0 2 = 2500 2 1 cos + 1000 1 3 4 2cos 2 + 0 2 cos4 cos 0 2 0 1 1 4 2 0 2 cos2 + 0 2 1 4 cos2 2 , 0 ,cos2 = 2 c os2 = 2500 cos 2 0 +2 cos cos3 3 23 2 0 cos5 5 2 0 +1           − −   − − −    −             −                                                            + 1000 1 3 4 = 2500 0 + 2 0 1 3 = 2500 8 = 2500 4000 3 1 3 3 1 5 5+3 15 + 2 0 4 0 + 2 2 + 1 sin2 2 125 2 + 1 5 + + + 3 3 8 1000 3 8 8 + 1 + 8 + , terhadap = cos cos 1+ 3 + 0 2 10 sin = 0 2 = 0 cos 2 cos 0 1 4 4 cos 1 5 1 1 8 4 1 4 sin4 2 0 2 0 1 2 + 1 8 8 2 = 2500. 8 15 + 1000 3 . 3 16 + adalah 1529,7. 1 3 10 sin 3 cos 0 24 , 2 0 1 terhadap sumbu 2 10 sin 0 2 0 + 0 + 16 cos4 + 1 = 1529,7. Momen massa keping = 4 2 0 1000 1 cos4 1000 Jadi, momen massa keping = 2 2 0 3 1 4 + 1 1 +2 0 1000 = 2500 1 =   −                             = 10000 4 2 sin4 cos 1 5 = 500 + 2 sin5 + 0 250 3 = 1750 3 Jadi, momen massa keping Pusat massa keping = = = 1000 3 0 = 2500 = + 583,3 237,9 1000 1 3 4 sin4 2 sin3 cos 0 2 0 = 583,3. terhadap adalah 583,3. adalah = 2,5 1529,7 237,9 = 6,4 Jadi, pusat massa keping adalah 25 , = 2,5; 6,4 BAB III PENUTUP 3.1. Simpulan 1. Jika dipunyai sebuah keping datar dengan rapat massa tak homogen yang     ≤≤  ≤≤       ≤≤  ≤≤                                                               berbentuk daerah = . , , , , dimana dan kontinu pada , , dimana dan kontinu pada atau = , [ , ] Rapat massa di setiap titik pada keping ( , ) pada keping ( , ) di mana adalah merupakan fungsi kontinu pada  D. Maka diperoleh: Massa keping Momen massa ( , ) Momen ( , ) . keping terhadap sumbu adalah = keping terhadap sumbu adalah = . massa ( , ) = adalah . Pusat massa keping adalah titik  , = , . Momen inersia terhadap sumbu adalah = 2 , . Momen inersia terhadap sumbu adalah = 2 , . Momen inersia terhadap titik O adalah Jari-jari kitarannya adalah 2 = + . = 2. Massa, pusat massa dan momen inersia pada koordinat kartesius adalah Total massanya adalah       ∶       = , , Total momen inersia terhadap sumbu Pusat benda relatif terhadap sumbu Z adalah 26 =  = , ,                    Momen inersia terhadap bidang 2 = 2 + adalah , , , Secara serupa , dapat diperoleh , , , , selanjutnya pusat massa benda pejal adalah ( , , ). 3. Massa, pusat massa dan momen inersia pada koordinat silinder adalah                          Total massanya adalah 2 = 1 2( ) ( ) 1 2( , ) ( , ) 1 = , , cos , sin , Total momen inersia terhadap sumbu Z adalah = , ,                                                                            Pusat benda relatif terhadap sumbu adalah = Momen inersia terhadap bidang adalah = 2 ) ( 2 + , , , Secara serupa , dapat diperoleh , , , , selanjutnya pusat massa benda pejal adalah ( , , ). 4. Massa, pusat massa dan momen inersia pada koordinat bola adalah Total massanya adalah = 2 , , = , , sin Total momen inersia terhadap sumbu Z adalah = ( , , ) 2 sin Pusat benda relatif terhadap sumbu adalah Momen inersia terhadap bidang adalah = ( 2 + 2 ) ( , , ) 2 Secara serupa , dapat diperoleh massa benda pejal adalah ( , , ). 27 = sin , , , , , selanjutnya pusat DAFTAR PUSTAKA J. Purcell, Edwin. dkk. 2004. Kalkulus Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Martono, Koko. 1990. Kalkulus Integra Lipat Dua. Bandung: Institut Teknologi Bandung. Stewart, James. 1999. Kalkulus Edisi Keempat . Jakarta: Erlangga Sugiman. 2003. Kalkulus Lanjut. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. 28