Preview only show first 10 pages with watermark. For full document please download

Rancangan Penelitian Kualitatif

d

   EMBED


Share

Transcript

    M-4   PENGANTAR, FOKUS, KAJIANPUSTAKA, PARADIGMA,KEABSYAHAN DATA DAN ANALISISDALAM TERAPAN PENELITIANKUALITATIF Disajikan Oleh Salladien DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALUNIVERSITAS ISLAM MALANGLEMBAGA PENELITIAN 2006 1  PENGANTAR, FOKUS, KAJIAN PUSTAKA,PARADIGMA, KEABSYAHAN DATA DANANALISIS DALAM TERAPAN PENELITIANKUALITATIF Salladien  Throuhou! as! resear#h desin se$inars% !he ou!horno!i#ed !ha! !he $ajori!& o' under radua!es andradua!e s!uden!s had e(#ellen! )or a! leas! ade*ua!e+#ourse,ork -ehind !he$. /ur!her% $os! s!uden!s ,ere*ui!e serious a-ou! u radin !heir ro'essional#reden!ials and #areer as ira!ions. O0erall% $os!s!uden!s enuinel& ,an!ed !o rodu#e a hih *uali!&resear#h re or!1 -u! so$e!hin see$e la#kin. I! ,asn2!!he s!uden!2s a-ili!&% in!eres!% or $o!i0a!ion 33. 4ha!,as i!5 6Produ#!ion skill2 ,as !ha! elusi0e $issininredien!. ) Balian, 2001 + Apa yang diungkapkan oleh Edward S. Balian (2001) di atas tam- pak nyata dikeseharian kita, ketrampilan meneliti rupanya elum kitamiliki sepenuhnya. Salah satu agian terpenting untuk meningkatkan ke-trampilan meneliti dengan !trampil menyusun ran angan (design) peneli-tian#.$etrampilan menyusun ran angan perlu diawali dengan memahamikaidah-kaidah yang ada di dalamnya, leih-leih apaila diingat etapa pentingnya ran angan penelitian di dalam tahapan-tahapan dalam proses penelian kualitati%.&eih 'auh raenkel (12) menyatakan ahwa ran angan peneliti-an pendidikan yang kualitati% si%atnya peneliti se ara ditail perlu meng-ungkapkan 1) resea h *uestion(s) sehingga dapat menentukan %okus yangharus ditelitinya dengan menggunakan dasar penelitian kualitati%, yangmerupakan alasan moti% meneliti. +oti% penelitannya tentu sa'a dengan%okus yang 'elas, 2) menyusun ka'ian pustaka dalam rangka menyusun!theoriti al %ramework# ataupun !paradigma# yang men'adi landasanteorinya, ) menyusun ran angan penelitian seharusnya dapat memerikangamaran yang 'elas dan terarah tentang tu'uan penelitian, ) ruanglingkup dan seting penelitian, ) ara pengumpulan eserta pengklasi%i-kasian data, /) melihat keasyahan datanya, dan ) ara menganalisis da-ta.an angan penelitian ereda dengan laporan hasil penelitian,namun dalam terapannya adakalanya laporan penelitian dipetik dariran angan penelitian. Seuah ran angan penelitian kualitati% akan dapatmemerikan gamaran awal tentang proses penelitian. Adapun %ungsi-%ungsinya, antara lain 1) memerikan arah guna men'awa !suaturesear h *uestions#, 2) menentukan atasan kegiatan sesuai dengan arah%okus penelitiannya, dan ) memungkinkan peneliti minghindari 2  mun ulnya eragai masalah di tengah-tengah proses penelitian (  Black and Champion, 1992 ). &eih 'auh Seila ( 1993 ) menyatakan seaiknya! rancangan penelitan kualitatif’ disusun se ara ermat dan mengungkapkan ka'ian teoritis yang lengkap, sehingga hasil temuannya dapatmerupakan proposisi yang mantap pula. Mena a 7arus Peneli!ian Kuali!a!i'5 +enurut 3mmanuel $ant ( Guru Besar Logika dan Matematika;12! 1#$! ) ada dua realita, yaitu dunia  fenomena dan dunia noumena%  4unia %enomena adalah apa yang kita rasakan dan lihat dengan pan aindradan mudah diteliti karena si%at rasionalnya. Sains mengamati dunia %eno-mena alami ( natural &orld   ) dan   nalar   ( reason ) yang mudah diamati.Sedangkan dunia noumena tidak dapat didekati se ara empiris karena u-kan hal yang ersi%at %isik ( natural  ) ataupun empiris. 5elah anyak ilmuwan yang ingin mendekati keduanya dengan reason mereka, namungagal. Selan'utnya $ant menyimpulkan ahwa keanyakan manusia tidak memikirkan se ara mendalam dunia noumena  dan selalu erkelit padadunia %enomena elaka, sehingga dunia noumena 'arang ter'angkau. Se-sungguhnya pengakuan $ant ahwa keanyakan pengetahuan hanya men 'angkau dunia %enomena tanpa erupaya leih serius ke arah dunia nou-mena sangat tepat, sehingga perspekti%nya selama ini ilmu pengetahuansangat %enomenal elaka. 4isisi lain kehidupan kita ukan hanya ers%iat%enomenal tetapi 'uga noumenal, sea kehidupan manusia sesungguhnya!  penuh mesteri #.+anusia kadangkala terkonsepsi seagai makhluk yang dientuk oleh lingkungannya (  pasif  ), tetapi 'uga men'adi makhluk akti% yang eruat, ertindak, dan mengontrol lingkungannya ( aktif  ). $edua kon-sepsi terseut sering kita kenal seagai pendekatan oyekti% ( o'(ecti)eapproach ) dan pendekatan suyekti% (  su'(ecti)e approach ). 6ara penganut pendekatan oyekti% yang diterapkan pada ge'ala sosial dan pendidikan dialektik pen'elasannya ke arah logika empiris ( empirical logico ) dalam entuk hypotheti o-dedu tie, dampaknya sangat sempitdan kurang hu-manistik. 7alaupun kenampakannya sangat akurat danteknis, kenyataan-nya enderung er-hypothetis ke arah negara-negarama'u, sehingga seo-lah-olah aai terhadap kehidupan suyekti% yangdinamis dari negara-ne-gara dunia ketiga. $emudian untuk mengatasinyase ara mantap dikem-angkanlah penelitian sosial yang mendasarkan pada pendekatan interpre tatif   dan kualitatif  . /okus Sua!u Peneli!ian 4alam penelitian kualitati% sering kita 'umpai istilah !  fokus    pe nelitian #, sedangkan dalam penelitian kuantitati% kita kenal dengan istilah! masalah penelitin #, walaupun pengertiannya sangat ereda (  *atton,   199$ ). okus suatu ran angan penelitian mengandung pengertian tentangdimensi-dimensi yang men'adi perhatian untuk diteliti. 4imensi-dimensiterseut erdasarkan atas %enomena-%enomena agama, humaniora, sosial, pendidikan, udaya, dsnya yang ter'adi di masyarakat. 8leh sea itu agi seorang peneliti kualitati% seharusnya 'eli dan peka terhadap %eno-mena-%enomena yang ditemuinya.Strauss dan 9orin (1) menyatakan ahwa metode kualitati%  'uga digunakan untuk menemukan dan memahami yang tersemunyidialik %enomena. +etode kualitati% dapat 'uga digunakan untuk men- apai dan memeperoleh pen'elasan dari suatu %enomena se ara suyekti% yang natural si%atnya. enomena yang hendak diangkat seharusnya menun'ukkan adanyasesuatu yang digalaukan, antara lain ! ketidak 'eresan+ketidak tepatan +ketimpangan # yang ter'adi di masyarakat. 4ari eragai %enomena yangkita temukan kita rin i, mana yang patut diangkat seagai  fokus  pene-litian, dengan pengertian sangat mempengaruhi masyarakat.Sesungguhnya suatu %okus penelitian mengandung makna ! motif  # penelitian, oleh karenanya %okus didalamnya mengandung makna empiris(  fenomena ) dan ! teoritis #. Sehingga agi seorang peneliti perlu mengkait-kannya  fokus dengan teori-teori mengenai hal terseut.:mumnya %okus penelitian di%ormulasikan dalam kalimat tanyayang 'elas %ormatnya, singkat, ta'am, dan tidak ias maknanya. ;amun,kadangkala %okus suatu penelitian disempurnakan setelah penulis ter'un kelapangan. <al ini wa'ar ter'adi, sea penelitian kualitati leih mendasar-kan pada realitas lapangan (  perspektif emik  ) dari pada hasil pemikiransuyekti% peneliti (  perspektif etik  ). 4alam penyusunan suatu proposal %okus penelitian diungkapkandalam !  Latar Belakang  #, kadang diungkapkan dalam satu %okus yangutuh, namun tidak 'arang ke enderungannnya saat ini dalam entuk !  fokusutama dan 'e'erapa su' fokus #, terutama dalam penelitian kualitati%  pendidikan.4alam suatu laporan penelitian, aik dalam entuk proyek, ataupundalam entuk disertasi, tesis, skripsi dan seagainya, pada a kesimpulanmen'awa %okus merupakan hal yang sangat penting. Sehingga tidaklahsalah apaila dikatakan suatu penelitian keguanaan utamanya men'awa!  fokus # nya.  Tujuan Peneli!ian 4alam penelitian kualitati% tu'uan harus dinyatakan dengan 'elas, tegas, dan eksplisit 4alam eerapa uku penelitian malah diungkapkan ahwa tu'uan penelitian dapat memeri arah kemana penelitian terseut.4isamping itu, tidak 'arang tu'uan penelitian 'uga mengandung makna%iloso%is yang erlandaskan hermeneutik. Arah tu'uan penelitian kualitati% dapat ditarik kesimpulan ! untuk memahami # ( under     standing  ) ukan untuk men'elaskan ( eplanation ),seperti didalam penelitian kuantitati%. Sehingga dapat kita pahami peneli- 