Preview only show first 10 pages with watermark. For full document please download

Strategi Pembangunan Ekonomi Berbasis Komunitas Di Kota Madiun

STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI BERBASIS KOMUNITAS DI KOTA MADIUN Ramadhan Prasetya Wibawa 1, Dwi Nila Andriani 2 Universitas PGRI Madiun 1) 2) Abstract Community-based

   EMBED

  • Rating

  • Date

    June 2018
  • Size

    455.9KB
  • Views

    4,684
  • Categories


Share

Transcript

STRATEGI PEMBANGUNAN EKONOMI BERBASIS KOMUNITAS DI KOTA MADIUN Ramadhan Prasetya Wibawa 1, Dwi Nila Andriani 2 Universitas PGRI Madiun 1) 2) Abstract Community-based economic development strategy is an alternative in human-cantered development process related to good community management, so it can be the answer to development challenges such as social imbalance, poverty, poor environment, lack of community participation.this research was conducted in Madiun with sources of informants who have been established by using as informants in this research community in Madiun. Data collection is done by interview, documentation and field observation. The data collected are analyzed by an interactive model analysis. The results of the study showed that community-based economic development strategy involves not only the material physical and financial aspects but also involving broader aspects such as social, cultural, economic, to institutional and ecological regulations. Improving efforts have the potential to increase the capacity and potential of developing and participatory community members for their responsibilities through workshops, brainstorming, group discussions, coupons, trainings. Keywords: Strategy, Economic Development, Community PENDAHULUAN Setiap kegiatan pembangunan selalu melibatkan dimensi kewilayahan, Karenaitu, kegiatan perencanaan pembangunan harus memperhatikan aspek kewilayahan secara komprehensif. Pembangunan nasional diarahkan pada tercapainya standar kualitas hidup masyarakat, baik tingkat kesejahteraannya maupun kesehatan dan pendidikan.pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian dari pembangunan yang penting bagi masyarakat. Pencapaian pembangunan ekonomi dapat diindikasikan dengan tingginya pertumbuhan ekonomi, meningkatnya pendapatan perkapita, luasnya kesempatan kerja, berkurangnya tingkat pengangguran dan tingkat kemiskinan. Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses yang menyebabkan pendapatan per kapita penduduk di suatu daerah meningkat dalam jangka panjang. Kegiatan ekonomi dilaksanakan oleh pemerintah daerah bersama-sama dengan masyarakat, mengolah dan memanfaatkan sumber daya yang ada untuk merangsang perkembangan ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat, antara lain tingkat pemenuhan kebutuhan masyarakat yang berasal dari berbagai produk yang dihasilkan. Kondisi perekonomian global sangat berpengaruh terhadap arah kebijakan ekonomi nasional dan regional. 68 JURNAL PROMOSI Data International Monetary Fund (IMF) menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi global mengalami fluktuasi. Tahun 2015 pertumbuhan ekonomi sebesar 3,1 persen, diperkirakan meningkat menjadi 3,4 persen pada Tahun 2016 dan pada tahun 2017 diprediksi tumbuh sebesar 3,6 persen. Kondisi tersebut menggambarkan bahwa perekonomian global selama Tahun 2015 dari waktu ke waktu secara umum mengalami perlambatan. Perlambatan tersebut, salah satunya diakibatkan melemahnya harga komoditas migas dan tambang. Sebagai Negara yang perekonomiannya didominasi oleh migas dan tambang, maka Indonesia perlu mengoptimalkan sector nonmigas yang dapat menumbuhkan ekonominya. Selainitu Indonesia juga harus menghadapi pasar tunggal ASEAN yang dikenal dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sejak akhir tahun Pasar tunggal tersebut memungkinkan negaranegara ASEAN bertransaksi ekonomi lebih efisien dan efektif satu samalain. Implikasi terbentuknya MEA adalah memungkinkan aliran (a) bebas arang, (b) bebasjasa, (c) bebas investasi, (d) tenaga kerja terampil, dan (e) bebas modal. Indonesia wajib menyiapkan segala bentuk sarana/prasarana termasuk kesiapan sumber daya manusia untuk memasuki pasar bebas ASEAN. Indonesia sebagai salah satu dari negara-negara di Asia Tenggara perlu dan wajib meyiapkan segala bentuk sarana/prasarana termasuk kesiapan sumber daya manusia untuk menyongsong pasar bebas ASEAN. Oleh karenanya berbagai kebijakan dan strategi untuk menghadapi kompetisi yang cukup ketat, termasuk persaingan Tenaga Kerja Asing (TKA) yang memasuki pasar domestik. Tidak jarang diantara TKA adalah mereka yang memilik keterampilan namun bersedia dibayar dengan harga relative murah. Hal ini menjadikan tantangan yang tidak ringan bagi pengembangan ekonomi domestic khususnya yang terkait dengan produk yang berbasis padat karya. Oleh karenanya diperlukan langkah strategi dalam rangka merubah dari tantangan dan ancaman yang ditimbulkan oleh persaingan bebas menjadi peluang yang dapat dimanfaatkan oleh ekonomi lokal. Dengan katalain, berupaya untuk menemukan peluang serta berupaya untuk meningkatkan daya saing, sehingga mampu bertahan dalam kompetisi merupakan kata kunci yang harus ditransformasikan kedalam program dan kegiatan untuk menjawab berbagai ancaman dan tantangan tersebut. Salah satu daerah yang membantu tercapainya proses pembangunan ekonomi adalah Kota Madiun, Kota Madiun adalah sebuah kota kecil berpenduduk kurang lebih orang Madiun berada ditengah posisi sebagai wilayah dengan jalur yang menghubungkan antara provinsi Jawa Timur Jawa Tengah Yogyakarta sebagai kota penghubung 3 provinsi Madiun merupakan kota persinggahan bagi sejumlah kegiatan penting di 3 provinsi terutama di bidang perdagangan dan industry dengan dijuluki sebagai KOTA GADIS yang berarti Kota Perdagangan dan Industri, Madiun menjadi kota yang diperhitungkan tingkat perekonomiannya selain memiliki jumlah penduduk relative konsumtif, masyarakat madiun secara umum saat ini merupakan gambaran dari masyarakat modern dikota meski punjauh dari perkembangan ekonomi di ibu kota. JURNAL PROMOSI 69 Soekanto (2002) menekankan pada kondisisosial ekonomi mengungkapkan bahwa social ekonomi merupakan posisisosial dalam masyarakat berkaitan dengan orang lain dalam arti lingkungan pergaulan, prestasinya, dan hak- hak dalam hubunganya terkait sumberdaya Nikiuluw (2011). Dari pendapat di atas dapat dikatakan bahwa Madiun juga menjadi wilayah potensial untuk dikembangkan menjadi sentra ekonomi maju di wilayah eks-karesidenanan Madiun. Terkait hal tersebut Kota Madiun perlu terus berbenah dan mengindentifikasi setiap permasalahan yang dapat diubah menjadi solusi dan inovasi. Ketertinggalan akan mengakibatkan keterpurukan bagi perekonomian dan kesejahteraan masyarakat di Kota Madiun. Risiko kompetisi harus disikapi dengan bijak dan cerdas, mampu melihat berbagai peluang dan potensi untuk dikembangkan menjadi sebuah kreativitas dan memiliki daya saingtinggi. Untukitu, pembangunan ekonomi berbasis komunitas perlu disusun dalam rangka merumuskan dan menciptakan berbagai gagasan inovatif dan strategi yang tepat, bertujuan membentuk perekonomian Kota Madiun yang tangguh dan bersaing tinggi. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomena logis yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berdasarkan fenomena yang diteliti. Penelitian dilakukan pada masyarakat kota Madiun. Pemilihan lokasi ini ditetapkan berdasarkan beberapa pertimbangan yaitu wilayah potensial untuk dikembangkan menjadi 70 JURNAL PROMOSI sentra ekonomi maju di wilayah ekskaresidenanan Madiun. Pengumpulan Data dilakukan dengan studipustaka dokumenter dengan inventarisasi informasi dari buku-buku, laporan penelitian, prosiding dokumen/bahan laporan dari Disperindagkopar Kota Madiun, BPS Kota Madiun, Profil Kota Madiun, Peraturan Perundang Undangan, dan bahan lain yang menunjang dan berkaitan dengan materi penelitian. Marshall dan Rossman mengajukan teknik analisa data kualitatif untuk proses analisis data dalam penelitian ini. Dalam menganalisa penelitian kualitatif terdapat beberapa tahapan-tahapan yang perlu dilakukan (Marshall dan Rossman, 2007), diantaranya: 1. Mengorganisasikan Data Peneliti mendapatkan data langsung dari subjek melalui wawancara mendalam (indepthinteviwer). Datayang telah didapat dibaca berulang-ulang agar penulis mengerti benardata atau hasil yang telah di dapatkan. 2. Pengelompokan berdasarkan Kategori, Tema dan pola jawaban Pada tahap ini dibutuhkan pengertiaan yang mendalam terhadap data, perhatiaan yang penuh dan keterbukaan terhadap hal-hal yang muncul diluar apa yang ingin di gali. Berdasarkan kerangka teori dan pedoman wawancara, peneliti menyusun sebuah kerangka awal analisis sebagai acuan dan pedoman dalam melakukan coding. Dengan pedoman ini, peneliti kemudian kembali membaca transkip wawancara dan melakukan coding, melakukan pemilihan data yang relevan dengan pokok pembicaraan. Data yang relevan diberi kode dan penjelasan singkat, kemudian dikelompokan atau dikategorikan berdasarkan kerangka analisis yang telah dibuat. Pada penelitian ini analisis dilakukan terhadap sebuah kasus yang diteliti. Peneliti menganalisis hasil wawancara berdasarkan pemahaman terhadap hal-hal diungkapkan oleh responden. Data yang telah dikelompokan tersebut oleh peneliti dicoba untuk dipahami secara utuh dan ditemukan tema-tema penting serta kata kuncinya. Sehingga peneliti dapat menangkap penagalaman, permasalahan, dan dinamika yang terjadi pada subjek. 3. Menguji Asumsi atau Permasalahan yang ada terhadap Data Setelah kategori pola data tergambar dengan jelas, peneliti menguji data tersebut terhadap asumsi yang dikembangkan dalam penelitian ini. 4. Mencari Alternatif Penjelasan bagi Data Setelah kaitan antara kategori dan pola data dengan asumsi terwujud, peneliti masuk kedalam tahap penejelasan. Dan berdasarkan kesimpulan yang telah di dapat dari kaitanya tersebut, penulis merasa perlu mencari suatau alternatif penjelasan lain tentang kesimpulan yang telah didapat. Sebab dalam penelitian kualitatif memang selalu ada alternative penjelasan yang lain. Dari hasil analisis, ada kemungkinan terdapat hal-hal yang menyimpang dari asumsi atau tidak terfikir sebelumnya. Pada tahap ini akan dijelaskan dengan alternatif lain melalui referensi atau teori-teori lain. Alternatif ini akan sangat berguna pada bagian pembahasan, kesimpulan dan saran. 5. Menulis Hasil Penelitian Penulisan data subjek yang telah berhasil dikumpulkan merupakan suatu hal yang membantu penulis unntuk memeriksa kembali apakah kesimpulan yang dibuat telah selesai. Dalam penelitian ini, penulisan yang dipakai adalah presentase data yang didapat yaitu, penulisan data-data hasil penelitian berdasarkan wawancara mendalam. Proses dimulai dari data-data yang diperoleh dari subjek dan significan tother, dibaca berulang kali sehinggga penulis mengerti benar permasalahanya, kemudian dianalisis, sehingga didapat gambaran mengenai penghayatan pengalaman darisubjek. Selanjutnya dilakukan interprestasi secara keseluruhan, dimana di dalamnya mencangkup keseluruhan kesimpulan dari hasil penelitian. PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 1. Strategi Pembangunan Ekonomi Berbasis Komunitas Strategi yang dapat diterapkan dalam pelaksanaan pembangunan ekonomi memalui pemberdayaan komunitas dengan: a. Mempertimbangkan potensi masyarakat Pemberdayaan komunitas hendaknya dimulai dengan mempertimbangkan potensi masyarakat. Artinya, fasilitator atau pihak pemberdaya komunitas hendaknya menghargai potensi yang dimiliki komunitas. Dalam mempertimbangkan potensi masyarakat, perlu melokalisasi kearifan lokal masyarakat. Kearifan lokal dapat digunakan sebagai batu loncatan upaya pemberdayaan masyarakat. Dengan demikian, masyrakat akan lebih mudah JURNAL PROMOSI 71 menerima berbagai perubahan dalam proses pemberdayaan. b. Memberikan pendampingan secara berkelompok Pelaksanaan pemberdayaan akan lebih efektif jika dilakukan dalam sebuah kelompok. Selain mempertimbangkan efisiensi dan keterbatasan waktu serta biaya, pemberdayaan dalam sebuah kelompok dinilai lebih efektif. c. Memberikan pelatihan khusus Pihak pemberdaya perlu mengakomodasi usulan anggota masyarakat yang meminta dilakukan pelatihan tertentu diluar program pemberdayaan. d. Mengangkat kearifan lokal Banyak pihak pemberdayaan komunitas beranggapan bahwa norma dan kebiasaan dapat menghambat kemajuan. Pemikiran ini pada akhirnya memunculkan upaya penggantian dengan norma dan kebiasaan baru yang lebih modern. Pihak pemberdaya perlu mengangkat kearifan-kearifan lokal dalam upaya pemberdayaan komunitas. e. Memberikan bantuan sarana Meskipun tujuan program pemberdayaan menginginkan masyarakat dapat mandiri, sebagai proses awal memperkuat kemampuan masyarakat diperlukan pemberian bantuan berupa sarana dan prasarana. f. Melaksanakan pemberdayaan secara bertahap 1) Perencanaan Untuk mencapai mutu perencanaan yang baik, diperlukan keterlibatan komunitas sebagai pihak yang memahami prioritas kebutuhan masyarakat. Pada tahap perncanaan, pihak pemberdaya dapat menerapkan metode PRA (Participatory Rural Appraisal) yang merupakan metode penelitian atau kajian untuk menggali potensi dan permasalahan dalam masyarakat yaitu untuk mengumpulkan dan menganalisis berbagai kondisi, potensi, dan permasalahan masyarakat, serta merumuskan alternatif pengembangan dan solusi permasalahan. Tujuannya agarmasyarakat mampu dan terampil dalam menganalisis masalah, mencari solusi dan membuat rencana untuk dirinya dan komunitas. 2) Pelaksanaan Pemberdayaan komunitas diperlukan dalam proses pelaksanaan pembangunan untuk mewujudkan pembangunan agar sesuai perencanaan. Tahap pelaksanaan atau tahap kapasitasi biasanya dilakukan dengan metode pendampingan serta diadakan kegiatan memfasilitasi program pemberdayaan. 3) Evaluasi Program evaluasi dapat dilakukan bersama masyarakat, jika program pemberdayaan dirasa berhasil, tahap berikutnya adalah terminasi, yaitu pengakhiran seluruh kegiatan termasuk pendampingan, serta penyerahan tugas pendampingan kepada komunitas tersebut. 2. Hasil Strategi Yang Diterapkan Hasilnya penelitian menunjukkan strategi pembangunan ekonomi berbasis komunitas di Kota Madiun tidak hanya melibatkan aspek fisik material serta finansial semata, tetapi melibatkan aspekaspek yang lebih luas seperti sosial, 72 JURNAL PROMOSI budaya, ekonomi, hingga peraturan kelembagaan dan ekologis. Upaya yang terancana berdampak meningkatkan kemampuan dan potensi anggota masyarakat berkembang dan partisipatif akan tanggung jawabnya melalui workshop, curah pendapat, diskusi kelompok, kupdar, pelatihan-pelatihan yang berkelanjutan. KESIMPULAN DAN SARAN Pembangunan tidakbisa terlepas daridua hal yang mendasarinya, yaitu komoditas yang dikembangkan dan manusianya. Dalam melakukan pembangunan, setiap Pemerintaah Daerah memerlukan perencanaan yang akurat serta diharapkan dapat melakukan evaluasi terhadap pembangunan yang dilakukannya. Seiring dengan semakin pesatnya pembangunan bidang ekonomi, maka terjadi peningkatan permintaan data dan indikator-indikator yang menghendaki ketersediaan data sampai tingkat Kabupaten/Kota. Data dan indikatorindikator pembangunan yang diperlukan adalah yang sesuai dengan perencanaan yang telah ditetapkan. Menghadapi realitas kehidupan yang menunjukkan adanya kesenjangan kesejahteraan mengakibatkan adanya pekerjaan berat kepada para ahli pembangunan termasuk di dalamnya para pembuat kebijakan. Ini dimaksudkan untuk mengatasi berbagai persoalan yang muncul akibat kesenjangan kesejahteraan, perlu dilakukan upaya pembangunan yang terencana.strategi pembangunan ekonomi berbasis komunitas mampu memberikan kontribusi besar di Kota Madiun.Dengan strategi yang diterapkan di kota Madiun, maka dapat ditetapkan dua indikator untuk mengukur keberhasilan pembangunan yaitu indikator ekonomi dan indikator sosial. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik Madiun Dalam Angka Madiun: Badan Pusat Statistik. Marshalland Rossman Designing Qualitatitative Research. London: Sage Publication. Soekanto, Soejono Teori Penerepan. Jakarta: bumi aksara Resty Nikiuluw. Desak Putu E. Made Susilawati Agastya Jurnal Sejarah Dan Pembelajaran, Madiun: Pendidikan Sejarah IKIP PGRI Madiun. JURNAL PROMOSI 73