Preview only show first 10 pages with watermark. For full document please download

Vokasi Adalah Solusi

Buletin EDISI1I n d u s t r i a l i s a s i u n t u k K e h i d u p a n y a n g Le b i h B a i kJelajah 4 Sinergi 5 MenteriTokoh 8 Menperin Airlangga Komit Bangun…

   EMBED

  • Rating

  • Date

    June 2018
  • Size

    1.6MB
  • Views

    3,795
  • Categories


Share

Transcript

Buletin EDISI1I n d u s t r i a l i s a s i u n t u k K e h i d u p a n y a n g Le b i h B a i kJelajah 4 Sinergi 5 MenteriTokoh 8 Menperin Airlangga Komit Bangun Vokasi IndustriInovasi 13 Politeknik Industri Logam Morowali Jadi Pusat Inovasi Berbasi NikelKONTEN JelajahInspirasi:4Sinergi 5 Menteri125Fokus Wujudkan Link & Match6-7Tahapan Peluncuran VokasiInovasi: 13Tokoh: 8-9Menperin Airlangga Komit Bangun Vokasi Wawancara:10-11SMAKBO Raih Nilai Ujian Nasional Tertinggi Politeknik Industri Logam Morowali Jadi Pusat Inovasi Berbasis Nikel Testimoni:14Vokasi Industri Menurut MerekaSekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar: Pendidikan Vokasi Harus Berorientasi Kebutuhan Pasar KerjaDiterbitkan oleh Biro Humas Kementerian Perindustrian Republik IndonesiaAlamat Redaksi: Biro Hubungan Masyarakat Gedung Kementerian Perindustrian Lt. 6 Jl. Gatot Subroto Kav. 52-53, Jakarta Telp : (021) 5255509 ext. 2648 Fax : (021) 5255609Akun Media Sosial: Twitter : @Kemenperin RI Facebook : Kementerian Perindustrian RI Instagram : @kemenperin ri Youtube : Kementerian Perindustrian RI| berandaVOKASI ADALAH SOLUSI Sobat Industri, Salam jumpa dengan edisi perdana PRIORITAS. Kami hadir lewat buletin untuk memberikan informasi yang lengkap seputar dunia industri. Dalam edisi perdana ini, kami fokuskan mengenai pendidikan dan pelatihan vokasi. Semoga yang kami sampaikan bermanfaat bagi semua pihak.meluncurkan program pendidikan dan pelatihan vokasi yang mengangkat konsep link and match antara SMK dengan industri di berbagai wilayah di Indonesia. Targetnya, sebanyak satu juta tenaga kerja tersertifikasi kompetensinya pada tahun 2019.Wujud komitmen pemerintah tersebut dituangkan dalam Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing SDM Indonesia. Salah satu tujuan dari kebijakan ini adalah menciptakan tenaga kerja yang siap pakai dengan memiliki keterampilan khusus sesuai kebutuhan dunia industri saat ini. Sebagai bentuk implementasinya, Kementerian PerindustrianMaka itu, diperlukan sinergi yang kuat di antara pemangku kepentingan agar pelaksanaan pendidikan dan pelatihan vokasi sesuai harapan dan tujuan bersama. Ayo Sobat, berkontribusi dari berbagai sisi, karena vokasi adalah solusi!Konsep pendidikan vokasi yang diinisiasi oleh Kemenperin sepenuhnya berbaSobat, Indonesia akan mengalami sis kompetensi dengan keterlibatan indusbonus demografi pada rentang tahun tri yang lebih intensif, mulai dari identifi2020-2030. Bonus demografi merupakan kasi program studi, penyusunan kurikusuatu kondisi saat jumlah penduduk beru- lum, pemagangan, hingga penempatan sia produktif (15-64 tahun) lebih besar kerja. Tidak heran jika dalam rapat terdibanding penduduk berusia tidak produk- batas Presiden, Kemenperin ditunjuk setif (di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun). bagai kementerian yang memimpin dalam Pada periode tersebut, diproyeksikan jum- menyukseskan program pendidikan vokasi lah penduduk berusia produktif mencapai secara nasional. Pasalnya, unit pendidikan 70% atau 300 juta orang. di lingkungan Kemenperin terbukti menghasilkan seluruh lulusannya bisa diserap Secara umum, negara-negara yang oleh industri. memaksimalkan bonus demografi dengan tepat, akan dapat berbagai manfaat. Landasan pembangunan SDM indusKeuntungannya antara lain yaitu peningka- tri tersebut telah diamanatkan dalam tan produktivitas dan pertumbuhan eko- Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tennomi, tentunya akan membawa dampak tang Perindustrian, di mana Kemenperin baik bagi kesejahteraan masyarakat. sudah fokus mendorong terciptanya SDM yang kompeten di bidang industri dengan Untuk itu, Pemerintahan Jokowi-JK pemerataan di setiap wilayah provinsi dan menyiapkan langkah strategis melalui kabupaten/kota. Apabila upaya ini berjalan pengembangan kompetensi sumber daya optimal, tingkat pengangguran di Indonesia manusia (SDM). Hal ini wajib dilakukan akan berkurang signifikan. Terlebih lagi, di guna memacu daya saing Indonesia agar tengah kondisi perekonomian yang semakompetitif di tingkat global. Ditambah kin membaik, industri juga menunjukkan lagi, Indonesia ditargetkan menjadi nega- pergerakan positif melalui perluasan usaha. ra ekonomi terkuat ketujuh di dunia pada Tentunya langkah ekspansi dari manufaktahun 2030. tur ini akan membuka lapangan pekerjaan.| jelajahSebagai tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia, lima menteri Kabinet Kerja melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) tentang Pengembangan Pendidikan Kejuruan dan Vokasi Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri di Kementerian Perindustrian, Jakarta, Selasa (29/11/2016). Kelima menteri tersebut adalah Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Menteri Ketenagakerjaan M. Hanif Dhakiri, serta Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M. Soemarno. Pada kesempatan itu, turut hadir dan menyaksikan penandatanganan MoU, yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution serta Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani.4 |PRIORITAS01 - 2017SINERGI5MENTERI Kementerian Perindustrian berkomitmen membangun kompetensi sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja saat ini sekaligus untuk mendorong pertumbuhan industri nasional yang berkelanjutan.Ruang lingkup MoU ini meliputi upaya untuk membangun pendidikan kejuruan dan vokasi berbasis kompetensi yang link and match dengan industri, restrukturisasi program keahlian dan kurikulum pada satuan pendidikan sesuai dengan kebutuhan industri, serta pembangunan infrastruktur kompetensi bidang industri. Selanjutnya, memfasilitasi pelaksanaan praktek kerja lapangan dan/atau pemagangan di industri bagi siswa/mahasiwa dan guru/dosen, penyediaan workshop/teaching factory dan instruktur dari industri, peningkatan kompetensi guru/ dosen melalui pendidikan, pelatihan dan pemagangan industri, serta peningkatan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan kejuruan dan vokasi. Diharapkan dengan komitmen bersama ini dapat memudahkan pelaksanaan dalam setiap kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Langkah sinergi ini juga merupakan bentuk kerja sama dan koordinasi yang kuat di lintas kementerian.Implementasi dari amanat UU tersebut secara khusus dijabarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 tentang Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035, antara lain melalui pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi, pelatihan industri berbasis kompetensi, pemagangan industri, dan sertifikasi kompetensi. Selanjutya, pijakan diperkuat lagi dengan penerbitan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Berbasis Kompetensi yang Link and Match dengan Industri. Permenperin tersebut menjadi pedoman bagi SMK dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan yang link and match dengan industri. Sedangkan, bagi industri, memfasilitasi pembinaan kepada SMK dalam menghasilkan tenaga kerja yang terampil dan kompeten. Wujud dari tekad Kementerian Perindustrian dalam mendorong terciptanya tenaga kerja Indonesia yang terampil sesuai kebutuhan dunia industri, dilakukan melalui Peluncuran Program Pendidikan Vokasi Link and Match antara SMK dengan Industri di berbagai wilayah di Indonesia.FOKUS WUJUDKAN LINK & MATCH Undang-undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian mengamanatkan perlunya pembangunan tenaga kerja yang kompeten sebagai salah satu faktor penting dalam mendorong daya saing dan produktivitas industri nasional.Untuk program yang dimulai sejak Februari 2017 ini, Kemenperin sudah meluncurkan empat tahap hingga bulan Oktober, yaitu meliputi wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta, Jawa Barat serta Sumatera bagian utara (Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau). Dari keempat tahap tersebut, Kemenperin telah melibatkan sebanyak 565 industri dan 1.795 SMK. Selain itu mampu menghasilkan 254.037 tenaga kerja kompeten yang bersertifikat. Kemenperin menargetkan, sampai tahun 2019, SMK yang akan dibina dan dikerjasamakan dengan industri dapat menghasilkan jumlah lulusan tersertifikasi mencapai 845 ribu orang. Oleh karenanya, peluncuran program pendidikan vokasi ini akan dilakukan kembali di daerah lain, seperti wilayah Sumatera bagian Selatan serta Provinsi DKI Jakarta dan Banten. Hingga saat ini, telah dilakukan penyelarasan kurikulum sebanyak 34 program studi yang terkait industri untuk dimasukkan ke dalam mata pelajaran di SMK.PRIORITAS 01 - 2017 |5| jelajahtahapan peluncuran vokasi industri jawa TIMUR Program ini secara resmi diluncurkan oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, serta Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Mojokerto, (28/2/2017).234 SMKTahap12Diresmikan oleh Menperin Airlangga Hartarto dengan Mendikbud Muhadjir Effendy di Semarang, (21/4/2017).SMK6 |PRIORITAS01 - 2017PerusahaanTahapjawa TENGAH DAN YOGYAKARTA39250117Perusahaanjawa baratDiresmikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, serta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Bekasi, (28/7/2017).393 SMK141PerusahaanTahapTahap34sumatera BAGIAN utara DIresmikan oleh Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution didampingi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ferdiansyah dan Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi di Medan, (2/10/2017).226 SMK108PerusahaanPRIORITAS 01 - 2017 |7“Dengan sistem vokasi yang ada sekarang, lulusan SMK bisa cepat bekerja. Apalagi, jenjang kariernya juga menjanjikan.8 |PRIORITAS01 - 2017| tokohTMENPERIN AIRLANGGA KOMIT BANGUN VOKASI INDUSTRIujuannya juga agar generasi muda kita siap bekerja sesuai kebutuhan industri,” ujarnya pada acara Serah Terima Jabatan Menteri Perindustrian di Ruang Garuda, Kementerian Perindustrian, Jakarta, Rabu (27/7/2016). Bahkan, di setiap kegiatan yang dihadiri seperti acara peresmian pabrik atau pertemuan dalam forum bisnis, Menteri Airlangga kerap menyampaikan peran penting sumber daya manusia (SDM) guna mendorong pertumbuhan industri nasional. “Melalui pelaksanaan program vokasi, kami menargetkan kontribusi industri akan naik menjadi 25 persen. Selain didukung oleh teknologi dan investasi,” tuturnya. Untuk itu, pemerintah menetapkan upaya peningkatan kapasitas SDM menjadi salah satu pilar utama dalam Kebijakan Pemerataan Ekonomi, yang direalisasikan antara lain melalui program pendidikan dan pelatihan vokasi. Maka, Kementerian Perindustrian giat membangun pendidikan vokasi yang mengusung konsep link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri. “Kami mendorong transformasi pendidikan kejuruan ini untuk diubah sistemnya, dari yang awalnya menitik beratkan ke pelajaran umum, menjadi spesialis. Jadi, dengan penyesuaian kurikulum yang baru, pembelajaran akan menjadi 70 persen program produktif,” paparnya. Menurut Airlangga, kondisi fasilitas dan peralatan praktik yang dimiliki rata-rata SMK di Indonesia tertinggal dua generasi. Dengan program link and match, diharapkan para siswa SMK bisa belajar secara langsung mesin produksi generasi saat ini yang digunakan oleh industri dalam proses produksinya. Selain itu, jumlah lulusan SMK saat ini setiap tahunnya mencapai 1,3 juta orang, sedangkan perguruan tinggi hanya bisa menerima 700 ribu orang. “Maka kami berharap, melalui vokasi, 600 ribu lulusandengan rata-rata pertumbuhan industri sebesar 5-6 persen per tahun, dibutuhkan lebih dari 500-600 ribu tenaga kerja industri baru per tahun,” ungkapnya.Dalam sambutan perdananya sebagai Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto menekankan salah satu tugas yang diamanatkan oleh Presiden Joko Widodo kepada dirinya adalah menggandeng industri untuk melaksanakan program pendidikan dan pelatihan vokasi. Ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten akan mampu memacu produktitivas dan daya saing industri nasional.Pemerintah juga mengarahkan pelaksanaan pendidikan vokasi untuk siap menghadapi era ekonomi digital. Apalagi, saat ini dunia sedang mengarah pada revolusi industri keempat atau Industry 4.0 yang membutuhkan inovasi dan penempaan SDM yang terampil. “Revolusi industri keempat ini memfokuskan pada internet of everythings atau semua terkoneksi dengan internet,” terang Menperin. Guna memenuhi permintaan industri tersebut, selama ini Kementerian Perindustrian aktif memberikan pendidikan dan pelatihan yang bersifat vokasi atau kejuruan. Misalnya, program Diklat 3in1 (pelatihan, sertifikasi dan penempatan) untuk operator mesin industri garmen serta program link and match antara Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dengan industri.“Kami juga memiliki sejumlah unit pendidikan seperti SMK dan politeknik yang telah menjadi rujukan bagi pengembangan SMK bisa mendapatkan lapangan peker- pendidikan vokasi karena berhasil membangun sistem pendidikan yang benarjaan,” ucapnya. benar berbasis kompetensi,” paparnya. A i r l a n g g a m e n y a m p a i k a n , Bahkan, sebanyak 98 persen para luluseiring perekonomian nasional yang sannya sudah terserap industri pada saat semakin membaik, industri juga sedang wisuda. menunjukkan gerak positif dengan “Dengan sistem vokasi yang ada semelakukan perluasan usaha atau menambah investasi. Dari langkah ekspansi karang, lulusan SMK bisa cepat bekerja. ini, manufaktur dipastikan akan membuka Apalagi, jenjang kariernya juga menjanjilapangan pekerjaan. “Tentunya tenaga kan,” ujarnya. Airlangga menambahkan, kerja yang dibutuhkan yang terampil dan banyak yang memiliki latar belakang pendidikan SMK telah menduduki jabatan tinggi profesional,” jelasnya. di beberapa perusahaan besar. “Contohnya Kemenperin mencatat, jumlah tenaga di Gudang Garam, Coca-Cola, Krakatau kerja industri manufaktur di Indonesia terus Steel, dan Daihatsu. Direkturnya itu ada meningkat dari tahun ke tahun. Misalnya, yang dari pendidikan SMK,” ungkapnya. tenaga kerja di tahun 2006 sebanyak 11,89 juta orang meningkat menjadi 15,54 juta orang pada tahun 2016, atau dengan ratarata kenaikan sekitar 400 ribu orang per tahun. “Berdasarkan perhitungan kami,PRIORITAS 01 - 2017 |9| wawancaraSekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar:PENDIDIKAN VOKASI HARUS BERORIENTASI KEBUTUHAN PASAR KERJA Pendidikan Kejuruan atau dikenal sebagai pendidikan vokasi, semakin lama semakin populer. Bahkan banyak perusahaan yang lebih menyukai para lulusan pendidikan kejuruan yang telah menguasai keahlian praktikal, karena dianggap lebih siap kerja.Menjawab kebutuhan industri yang tumbuh pesat saat ini, pendidikan vokasi dinilai mampu menjadi solusi, terutama menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang membutuhkan tenaga kerja yang berkompetensi tinggi. Berikut petikan wawancara dengan Sekretaris Jenderal Kementerian Perindustrian Haris Munandar mengenai pelaksanaan pendidikan vokasi: Bagaimana peran pendidikan dalam mendukung pertumbuhan industri nasional? Dengan adanya revolusi industri ke-4, pertumbuhan industri ditentukan oleh tiga faktor utama, yaitu investasi, teknologi, dan sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, pendidikan berperan penting dalam pembentukan SDM atau tenaga kerja industri yang kompeten sesuai kebutuhan industri. Hal ini mampu mendorong peningkatan daya saing dan produktivitas industri. Jadi, pendidikan vokasi harus berorientasi pada kebutuhan pasar kerja (demand driven). Kebutuhan SDM seperti apa yang diinginkan oleh industri saat ini? Kita sering mendengar bahwa persentase lulusan SMK yang menganggur semakin meningkat dari tahun ke tahun, di lain pihak sektor-sektor industri yang sedang berkembang kesulitan untuk mencari calon-calon tenaga kerja yang cocok. Bagi pelaku industri, yang dibutuhkan adalah lulusan yang mampu beradaptasi dengan cepat, bisa langsung diterjunkan dalam proses produksi, mengetahui berbagai teknologi yang digunakan di dunia10|PRIORITAS01 - 2017industri terkini, serta memiliki perilaku Selain program link and match (attitude) yang positif dalam lingkungan SMK dengan Industri, apa saja prokerja, seperti disiplin, tidak mudah menye- gram-program pendidikan vokasi rah, dan mampu bekerja sama dalam tim. yang dikembangkan oleh Kementerian Perindustrian untuk memenuhi kebutuPendidikan vokasi diselengghan tenaga kerja industri yang kompeten? arakan oleh berbagai Kementerian/ Lembaga sesuai bidangnya. Bagaimana Kemenperin juga melakukan pemperan Kementerian Perindustrian untuk bangunan Politeknik atau Akademi mengembangkan pendidikan vokasi Komunitas di Kawasan Industri dan Wilayah yang demand driven di sektor industri? Pusat Pertumbuhan Industri yang bertujuan untuk mendukung investasi Industri Kementerian Perindustrian memi- melalui penyediaan SDM lokal yang kompeliki 9 SMK, 9 Politeknik, dan 1 Akademi ten serta untuk memberdayakan masyaraKomunitas yang menyelenggarakan pen- kat setempat agar dapat bekerja pada perudidikan vokasi, serta 7 Balai Diklat Industri sahaan industri di wilayahnya. Khusus untuk yang menyelenggarakan pelatihan indus- pendidikan vokasi di Kawasan Industri dan tri untuk menyiapkan tenaga kerja indus- WPPI ini, kami mengadopsi konsep pentri yang kompeten. Seluruh lembaga pen- didikan dual system dari Jerman, yaitu didikan dan pelatihan kemenperin terse- setiap semester pendidikan teori dan but memiliki spesialisasi bidang indus- praktik di kampus selama dua bulan dan tri tertentu, dan didukung dengan praktik kerja di industri selama tiga bulan. Workshop, Laboratorium, dan Teaching Factory yang sesuai dengan industri, Saat ini telah berdiri Akademi serta Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Komunitas Industri Tekstil (Diploma II) di dan Tempat Uji Kompetensi (TUK) untuk Solo yang telah memulai pendidikan sejak penyelenggaraan sertifikasi kompetansi. Tahun 2015 dan Politeknik Industri Logam di Morowali, Sulawesi Tengah yang akan Sedangkan untuk lulusan SMK memulai penerimaan mahasiswa baru dan Politeknik Kemenperin, seluruhnya pada tahun ini. Selanjutnya ditargetkan terserap di industri dalam waktu kurang pembangunan 6 Politeknik atau Akademi dari enam bulan, bahkan sekitar 98% Komunitas lagi sampai dengan tahun telah terserap pada saat wisuda. Hal ini 2019, yaitu Politeknik Industri Furnitur di karena SMK dan Politeknik Kemenperin Kendal, Politeknik Industri Kelapa Sawit di telah berbasis kompetensi dan link and Dumai, Akademi Komunitas Industri Logam match dengan industri sehingga lulu- di Bantaeng, Politeknik Industri Baja di san yang dihasilkan benar-benar memiliki Batulicin, Akademi Komunitas Industri kompetensi yang sesuai dengan kebutu- Kelapa Sawit di Sei Mangke, dan Politeknik han sektor industri. Inilah yang ingin kita Industri Petrokimia di Teluk Bintuni. tularkan pada seluruh pendidikan vokasi di Indonesia, dan kita akan mulai dari SMK.“Kemenperin juga melakukan pembangunan Politeknik atau Akademi Komunitas di Kawasan Industri dan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri yang bertujuan untuk mendukung investasi Industri melalui penyediaan SDM lokal yang kompeten serta untuk memberda-yakan masyarakat setempat agar dapat bekerja pada perusahaan industri di wilayahnya.PRIORITAS 01 - 2017 | 11| inspirasiSMAKBO RAIH NILAI UJIAN NASIONAL TERTINGGI Seluruh unit pendidikan di lingkungan Kementerian Perindustrian telah menerapkan sistem kurikulum berbasis kompetensi serta tersambung dan sesuai (link and match) dengan industri. Upaya ini mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil dan profesional sesuai kebutuhan di dunia kerja saat ini.Ber